Mengenal Lebih Dekat Desa Kedawung
Pada tanggal 11 Juli 2017 pukul 07.00 di Widya Puraya, kami Tim II KKN Desa Kedawung melakukan upacara pelepasan Tim II KKN yang dipimpin oleh Rektor UNDIP dan Ketua LPPM. Upacara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan dan penempatan. Setelah upacara selesai, beberapa kelompok segera melanjutkan perjalanan menuju desa masing-masing dengan menggunakan Bus yang telah disediakan oleh panitia KKN. Sedangkan kelompok kami mendapat jadwal keberangkatan pada tanggal 12 Juli 2017.
Pada tanggal 12 Juli 2017 pukul 10.00, kami berangkat menggunakan Bus menuju kecamatan Banyuputih. Di Kantor Kecamatan Banyuputih kami mendapat sambutan dari Pak Himawan yang merupakan camat Banyuputih. Selesai sambutan, masing-masing tim KKN segera menuju Desa masing-masing. Dalam perjalanan menuju Desa Kedawung kami melewati kebun karet, kebun pisang, serta persawahan. Desa Kedawung memang terkenal akan potensi alamnya terutama potensi pisang yang dihasilkan oleh Desa ini. Banyak warga yang memanfaatkan potensi desa mereka sebagai mata pencaharian dengan cara mengolahnya. Tidak hanya potensi pertaniannya saja, Desa Kedawung juga terkenal dengan hasil perikanannya terutama hasil perikanan dari pantai Celong yang terletak di dusun Mangunsari. Tempat Pelelangan Ikan Pantai Celong selalu menyediakan ikan berkualitas yang masih segar.

Pada 13 Juli 2017, kami selaku Tim II KKN Desa Kedawung mendapat sambutan dari seluruh perangkat desa di Balai Desa Kedawung yang dipimpin oleh Kepala Desa, Bapak Amat Subekhi. Untuk menambah keakraban dan menggali lebih dalam informasi terkait permasalahan dan potensi Desa Kedawung, kami melakukan wawancara kepada masing-masing perangkat Desa. Salah satu perangkat Desa yang juga kami wawancarai adalah Bapak Kasno selaku sekertaris Desa. Beliau menuturkan bahwa permasalahan yang masih ditemui oleh masyarakat adalah terkait pemaksimalan potensi yang ada di Desa itu sendiri. Kurangnya budidaya dan pengenalan mengenai cara pengelolaan dalam menghasilkan produk baru yang lebih berinovasi menghambat perkembangan potensi yang dimiliki oleh Desa Kedawung.


Setelah bertemu dengan perangkat Desa, kami menuju rumah salah seorang pemilik usaha sale pisang yang terletak di Dusun Karanganyar. Penjual yang kami temui bernama Ibu Warsimah, ia menjalankan usahanya bersama dengan suami dan keponakannya. Usaha rumahan ini terbilang cukup sukses karena Ibu Warsimah mengaku sering mendapat pesanan baik oleh warga sekitar maupun oleh warga luar desa. Jenis pisang yang digunakan oleh Ibu Warsimah dalam produksinya adalah jenis pisang kapas. Pisang ini dikatakan memiliki rasa yang lebih manis ketika dikeringkan sehingga cocok untuk dibuat menjadi sale pisang.
