Hoax Merajalela! Mahasiswa Undip Ini Bagikan Tips Hindari Hoax!
Sukoharjo, 5 Februari 2021. Pandemi COVID-19 hingga awal tahun 2021 masih belum juga selesai. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah bersama tenaga kesehatan dan satuan kerja tanggap COVID-19 untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia. Informasi tentang virus corona juga tersebar di berbagai media massa seperti laman berita online, Facebook, grup WhatsApp, Twitter bisa berupa kebijakan pemerintah, berita kasus harian, pelanggaran protokol kesehatan, hingga obat-obatan atau vaksin yang sedang diusahakan oleh pemerintah.
Berita yang beredar ada yang termasuk berita yang aktual, tetapi tidak sedikit juga berita palsu yang beredar berbagai di media massa. Berita hoax yang tersebar memiliki tujuan untuk membodohi, menebar rasa resah, dan ketakutan. Bayangkan saja apabila ada satu berita hoax mengenai pandemi COVID-19, lalu disebarkan secara masif ke masyarakat, sehingga masyarakat yang menerima berita tersebut percaya karena berita tersebut sudah disebarkan berkali-kali, dan pada akhirnya terjadi kesalahpahaman dan ketidakpercayaan antara masyarakat dan pemerintah beserta tenaga kesehatan karena berita hoax yang tersebar tersebut dapat membahayakan masyarakat. Dilansir dari laman resmi covid19.go.id bagian hoax buster, tercatat lebih dari 500 berita hoax tentang pandemi COVID-19 yang dikonfirmasi bahwa berita tersebut adalah hoax. Dapat disimpulkan bahwa mulai dari bulan Maret 2020 hingga bulan Januari 2021, informasi hoax tentang pandemi COVID-19 beredar banyak sekali di masyarakat.
Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis akhirnya membuat program yang bertujuan untuk memberikan edukasi perihal tips menghindari disinformasi dan hoax pandemi COVID-19 yang tersebar di masyarakat. Penulis percaya, bahwa edukasi ini dapat menambah wawasan dan kewaspadaan masyarakat ketika masyarakat menerima suatu berita sehingga masyarakat dapat membedakan mana yang berita fakta dan berita hoax serta tahu apa tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Penulis memilih warga Perumahan Pondok Baru Permai RW 12 untuk diberikan edukasi tersebut melalui media booklet (buku saku) dan beberapa disebarkan melalui grup WhatsApp Karang Taruna warga Perumahan Pondok Baru Permai RW 12.
Beberapa tips untuk menghindari hoax yaitu, (a) berhati-hati dengan judul berita yang provokatif (menarik emosi pembaca); (b) periksa dahulu apakah alamat situsnya tepercaya atau tidak karena beberapa situs penyebar berita hoax muncul dengan nama situs yang aneh dan informasi di dalamnya telah dimanipulasi; (c) periksa lagi sumber informasinya, biasanya apabila di dalam suatu berita hanya terdapat satu sumber yang tidak jelas namanya dapat diindikasikan berita tersebut hoax; (d) lihat berita dari situs berita lain, apabila tidak ada situs berita lain yang melaporkan informasi serupa, maka berita tersebut termasuk berita hoax; (e) bersikap kritis dan tumbuhkan minat literasi, setelah mengetahui ciri-ciri dan cara menyikapi berita hoax, mulailah untuk bersikap untuk tidak menganggap semua yang dibaca adalah kebenaran, masih harus di cek ulang dan tumbuhkan minat literasi untuk memudahkan kita mengetahui apakah informasi tersebut fakta atau hoax; (f) mulai mencari informasi dari situs resmi kesehatan global dan lokal, berita yang benar dan akurat informasinya dapat diperoleh di sumber-sumber resmi seperti www.covid19.go.id atau www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019.
Penulis : Alfarian Madani Putra (Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eny Fuskhah., M.Si