PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK DARI BAHAN-BAHAN RUMAH TANGGA
Kelurahan Citeureup, Kota Cimahi (22/1). Meningkatnya angka penyebaran COVID-19 di Indonesia menunjukkan bahwa virus dan bakteri bisa menyebar kapan saja, serta melalui perantara apapun, sehingga warga harus lebih waspada dan membutuhkan perlindungan tambahan. Salah satu cara dalam menekan penyebaran virus ini adalah social distancing dan stay at home. Dengan kedua cara ini, banyak warga lebih sering beraktifitas dari rumah.
Data yang didapat dari Ketua RW 18 Citeureup dan survey lapangan di RT 5, bahwa pandemi COVID-19 membuat masyarakat kelas menengah ke atas memiliki hobi baru, salah satunya adalah bercocok tanam. Minat masyarakat terhadap hobi bercocok tanam ini berbanding lurus dengan kebutuhan akan pestisida. Sebagaimana pestisida kimia, pestisida organik digunakan sebagai pengendali hama dan penyakit tanaman. Hanya saja, pestisida organik dibuat dari bahan-bahan alami yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro 2021 mengadakan program pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan pestisida organik dari bahan-bahan rumah tangga.
Hingga saat ini, program ini masih dalam tahap trial and error, dimana mahasiswa masih memproduksi sendiri sebelum akhirnya disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat mengetahui perbedaan utama pestisida organik dan anorganik, serta dapat memproduksi pestisida organik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di rumah.
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu, bawang-bawangan, ember, air secukupnya, pengaduk, botol, dll. Pembuatan pestisida berbahan alami ini cukup sederhana, yg pertama siapkan bawang putih secukupnya, lalu ekstrak dan buang kulit luarnya. Jika sudah cukup halus, campurkan dengan ½ liter air pada ember yang telah tersedia. Campuran ini dibiarkan selama kurang lebih 6 jam, lalu tambahkan sabun cuci piring berbahan dasar Kalium. Kemudian larutan dapat disaring menggunakan saringan kecil, dan hasil saringan ini sudah dapat digunakan untuk menyiram tanaman.
Penulis : Denny Unisaputra Wiranto (Teknik Kimia – FT)
Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari MM., MA.
