HOAX MERESAHKAN: Mahasiswi KKN Berbagi Tips Cegah Berita Hoax di Masa Pandemi COVID-19

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Cegah Berita Hoax bagi Warga RT 08/RW 01, Kelurahan Sumurboto

Semarang (14/02), pada situasi genting selama pandemi COVID-19 ini masih saja marak tersebarnya berita bohong atau yang biasa kita kenal sebagai berita hoax. Berita palsu atau berita bohong (hoax) merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, namun dibuat seakan-akan benar untuk membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Sering ditemui pesan-pesan berisi informasi yang tidak benar yang tersebar melalui obrolan grup Whatsapp maupun Facebook dan media sosial lainnya. Selain menjaga kesehatan di masa pandemi, penting untuk menjaga ketentraman dari pengaruh berita hoax.

Berdasarkan keterangan dari Ibu Dian selaku Ketua PKK RT 08, komposisi penduduk yang bermukim di RT 08/RW 01, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, 80% didominasi oleh kelompok lansia. Kelompok lansia ini juga merupakan salah satu kelompok yang rentan menjadi korban terdampak berita hoax. Pada dasarnya siapapun dapat menjadi korban berita hoax apabila tidak memilah terlebih dahulu setiap informasi atau berita yang diterima. Melihat permasalahan tersebut, Mahasiswi KKN Undip bernama saudari Jilan Sarah berkeinginan untuk membagikan tips memilah informasi yang diterima untuk mencegah terdampak dari berita hoax.

Saudari Jilan mewujudkan keinginannya melalui program kerja yang direalisasikan selama pelaksanaan KKN di RT 08 tersebut. Mahasiswi ini menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi cegah berita hoax di masa pandemi melalui media Zoom Meeting. Kegiatan yang diselenggarakan di sore Minggu, 14 Februari 2021, berjalan dengan lancar dan seru. Peserta kegiatan terlibat aktif dan antusias terhadap materi sosialisasi tersebut karena relevan dengan yang mereka alami. Berikut ini merupakan tips cegah berita hoax di masa pandemi COVID-19 yang disampaikan oleh saudari Jilan:

  1. Waspadai judul yang bersifat provokatif
  2. Periksa kembali siapa saja yang sebelumnya meneruskan pesan/informasi
  3. Pahami dan pastikan kebenaran isi pesan / informasi
  4. Jangan langsung mempercayai pesan / informasi yang diterima
  5. Pikirkan kembali sebelum meneruskan / mengirimkan pesan kepada orang lain
  6. Pastikan mendapat informasi dari sumber terpercaya seperti situs kemkes.go.id (Kementerian Kesehatan RI), kominfo.go.id (Kementerian Komunikasi dan Informatika RI), situs resmi Satgas COVID-19 Indonesia (covid19.go.id)

Pada sesi diskusi, pihak peserta kegiatan juga memberikan masukan berupa tindakanya nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu berupa perlunya pendampingan dari anggota keluarga atau orang lain yang masih muda maupun pada usia produktif agar dapat dilakukan antisipasi bagi kaum lansia untuk tidak langsung mempercayai begitu saja informasi yang diterima. Tindakan nyata lainnya yaitu dengan saling mengingatkan antar satu sama lain. Bagi mereka yang sudah pernah menerima informasi hoax, dapat mengingatkan pada orang lain yang mendapatkan informasi atau berita serupa bahwa berita tersebut tidak benar adanya sehingga tindakan antisipasi / pencegahan berita hoax dapat terlaksana. Harapan dari masyarakat adalah dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, masyarakat semakin terbuka pemikirannya dan menyadari bahwa penting dan perlu untuk memilah informasi yang diterima agar terhindar dari berita hoax.