Mahasiswa KKN UNDIP mengajak ibu ibu PKK mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos

Presentasi didepan ibu ibu PKK

SEMARANG (08/02) – Sampah merupakan masalah yang masih belum terselesaikan di desa Bulusan. Untuk sampah plastik, sudah terdapat program pilah sampah yang digerakkan oleh ibu-ibu RT 03 RW 03 kelurahan Bulusan, akan tetapi sampah organik belum termanfaatkan dengan baik. Warga masih mengolah sampah dengan cara dibakar atau dibiarkan saja. Padahal sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Oleh karenanya diadakan suatu program mengenai edukasi pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos. Dalam hal ini sampah organik yang digunakan untuk pembuatan pupuk kompos adalah sampah rumah tangga sisa potongan sayur dan buah.

Kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk kompos dilakukan di kelurahan Bulusan (8/02) bersama dengan Ibu PKK desa Bulusan. Proses pembuatan pupuk kompos menggunakan limbah rumah tangga dengan bantuan mikroorganisme yang biasa disebut EM4. Limbah rumah tangga membutuhkan waktu 1-2 bulan hingga menjadi kompos yang sudah berubah warna menjadi cokelat kehitaman. Pupuk kompos ini juga dapat dimanfaatkan ibu-ibu yang memiliki hobi baru saat pandemi yaitu bercocok tanam.

Proses ini dilakukan selama 1- 2 bulan dengan melakukan follow up pengadukan dan penambahan EM4 serta tanah ke dalam komposter tersebut setiap 2 hari sekali. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat Bulusan dapat membuat pupuk kompos secara mandiri dan juga mengurangi limbah rumah tangga

Penulis : Fajar Siddik Alamsyah Harahap – AGRIBISNIS UNDIP 2017 – 23020317120029

DPL : Dr. Ir. Marry Christiyanto, M.P.