KKN Pulang Kampung: Survey Lokasi dan Kondisi Desa Sokopuluhan selama Pandemi oleh Mahasiswa Undip

Kuliah Kerja Nyata II Undip tahun 2021 telah resmi dilaksanakan dengan Upacara Penerjunan Mahasiswa Tim II KKN Undip yang dipimpin langsung oleh Rektor Undip pada tanggal 30 Juni 2021. Pada program KKN kali ini, Undip mengirimkan mahasiswanya untuk kembali ke kampung masing-masing dengan harapan dapat membangun dan memajukan desa. Dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia yang membatasi pelaksanaan program kegiatan, dibutuhkan kreativitas mahasiswa agar dapat menghasilkan program yang dapat berjalan efektif dan efisien serta tetap mematuhi peraturan pemerintah.

Upacara Penerjunan Tim II KKN Undip 2021

Pada minggu pertama pelaksanaan KKN, mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan survey dan melengkapi perizinan menjalankan kegiatan di tempat masing-masing. Survey yang dilakukan bermaksud untuk mengetahui potensi desa berikut permasalahan-permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat mengatasi masalah melalui potensi yang dimiliki. Setiap mahasisiwa dapat mengaplikasikan ilmu sesuai bidangnya masing-masing dalam upaya meningkatkan kesejahteraan desanya.

Kegiatan survey di Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati dilakukan selama minggu pertama KKN. Desa Sokopuluhan merupakan sebuah desa dengan mayoritas penduduknya bekerja disektor pertanian dan perdagangan. Saat melewati jalanan di Desa Sokopuluhan akan melintasi hamparan sawah yang luas di sisi kanan ataupun kiri jalan. Sebagian besar sawah tersebut merupakan miliki penduduk lokal desa yang juga bekerja sebagai petani dan menggarap lahan mereka sendiri.

area persawahan Desa Sokopuluhan

Desa Sokopuluhan juga memiliki dua yayasan madrasah yang cukup besar di kecamatan Pucakwangi. Murid madrasah yang menimba ilmu di sana kebanyakan berasal dari desa-desa di wilayah kecamatan Pucakwangi. Hal ini membuat banyak pondok pesantren yang berdiri untuk menampung para murid yang ingin menimba ilmu di madrasah dan mendalami ilmunya di pondok pesantren. Suasana pondok pesantren yang melekat di Sokopuluhan membuat warga lokal juga terbiasa dengan nuansa islami. Namun, kondisi pandemi saat ini tentu membatasi ruang gerak pondok pesantren dalam mengadakan kegiatan untuk santri-santrinya.

pondok pesantren di Desa Sokopuluhan
pondok pesantren di Desa Sokopuluhan

Keberadaan Covid-19 tentu meresahkan banyak warga termasuk para santri di pondok pesantren dalam menjalankan aktivitas mereka. Apalagi warga sekitar yang turut khawatir jika terdapat santri yang pulang-pergi dari rumah ke pondok. Harapannya, meskipun terbelit dalam kondisi pandemi, mereka tetap dapat menjalankan aktivitas dengan aman dan nyaman.

Penulis : Khurriyyatul Mu’asyaroh (Departemen Ilmu Keperawatan)

Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Sutrisno, MP.