Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan PEMBUBARAN di Tengah Pandemi COVID-19

Kota Salatiga (16/7) — Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menjalankan program kerja yang bertajuk PEMBUBARAN (Pembuatan dan Pembagian Rabuk Nonkimia) kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Salah seorang warga Kembang Arum yang setahun ini memulai usahanya dalam bidang peternakan mengaku belum menemukan solusi yang tepat untuk mengelola limbah kotoran sapi miliknya.
“Jujur saja selama ini saya hanya mengumpulkan kotoran sapinya, tidak ada pengolahan lanjutan. Beberapa juga saya sebar di kebun supaya jadi pupuk untuk tanaman saya,” ungkap Pak Parjono pada sesi wawancara, Kamis (1/7).
Penggunaan limbah kotoran sapi yang langsung diaplikasikan sebagai pupuk tanpa adanya proses pengolahan menjadi salah satu masalah yang terjadi karena kurangnya pemahaman para peternak terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan oleh kotoran ternak tersebut, tidak disadarinya manfaat dan fungsi pengolahan kotoran sapi, serta kurangnya pengetahuan proses pembuatan pupuk organik secara cepat dan sederhana.
Dengan adanya permasalahan tersebut, tercetuslah program kerja untuk mengolah pupuk kandang sebagai BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati) yang bertujuan untuk mengedukasi peternak tentang cara sederhana pembuatan BOKASHI. Selain mengatasi salah satu masalah lingkungan, hasil produk pupuk kandang nantinya juga dapat dibagikan kepada warga sekitar untuk menciptakan budidaya yang bermanfaat.

Dalam pelaksanaan program, warga terlihat antusias dan memberikan respon positif terhadap produk pupuk kandang ini, beberapa diantaranya menanyakan bagaimana cara pembuatannya dan cara mengaplikasikan pada tanaman.
“Wah kebetulan sekali, Mbak. Saya sedang merapikan tanaman-tanaman saya, itu beberapa saya pindah ke polybag,” ujar Bu Rina, salah satu warga Kembang Arum RT 01 RW 03.
Warga mengaku cukup terbantu dengan adanya program ini, karena kondisi Kota Salatiga yang saat ini sedang berada pada masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) menyebabkan banyak toko tidak beroperasi.

Penulis : Gassania Naufal Fauziah
DPL : Bagus Rahmanda, S.H., M.H.