(POC) Pupuk Organik Cair Dari Limbah Ikan Sebagai Upaya Peningkatan Desa Sadar Lingkungan

Bajomulyo, (21/01)-Seiring dengan meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk, pola hidup masyarakat, gaya kehidupan mereka, tingkat konsumsi masyarakat menjadikan timbunan sampah menjadi semakin banyak baik dari jumlah maupun variasinya. Sehingga dalam hal ini menjadikan sampah sebagai sebuah permasalahan yang membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan. Sampah harus dikelola dengan baik dan benar supaya tidak mengganggu keberlangsungan kehidupan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat   memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Jenis sampah yang dibuang tidak hanya berupa sampah organik, tetapi juga sampah anorganik yang sulit terurai secara alami dengan cepat. Jika tidak dikelola dengan baik maka akan mencemari lingkungan dan mampu menjadi tempat genangan air ketika musim hujan.

Mahasiswa Undip, Yasinta Widi Viana (21) yang tergabung dalam KKN Tim II Undip 2021 di Desa Bajomulyo mengajak warga Desa bajomulyo untuk membuat pupuk organik cair dari limbah ikan sebagai upaya mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah ikan itu sendiri. Desa Bajomulyo merupakan desa dengan sektor perikanan menjadi andalannya. Sebagian penduduk disana menjadi nelayan, dan industri rumahan cukup banyak disana dengan melakukan pengolahan pada ikan hasil tangkapan. Biasanya industri pengolahan ikan di Juwana menjadikan limbah ikan sebagai makanan ternak lele, tetapi kali ini sebagai bentuk pelaksanaan program KKN Undip yang kedua warga bajomulyo diajak untuk membuat POC dari limbah ikan, guna meningkatkan kesadaran desa terhadap lingkungan dan lebih mengoptimalkan penggunaan limbah ikan.

Wawancara dengan Kades (salah satu pemilik industri pengolahan ikan) terkait sampah limbah ikan di Desa Bajomulyo (dilakukan sebelum PPKM berlaku).

Pelaksanaan program KKN kedua ini dilakukan masih secara online, untuk menyesuaikan arahan dari Pemerintah mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali. Sebelum pemberlakuan PPKM telah dilakukan wawancara bersama Kepala Desa Bajomulyo, Bapak Sugito dan merupakan salah satu pemilik industri pengolahan ikan di Bajomulyo. “terkadang limbah ikan itu masih bingung mau diapakan, biasanya dibuat pakan lele”, tutur Bapak Sugito. Berdasarkan wawancara tersebut, maka berinisiatif untuk membuat POC dari limbah ikan. Setelah adanya pemberlakuan PPKM untuk memudahkan pelaksanaan program dilakukan dengan bergabung WAGrup Ibu-ibu PKK yang menjadi sasaran dalam program pembuatan POC dari limbah ikan ini.

Respon setelah pelaksanaan program kedua via WAGroup

Pelaksanaan program dilakukan dengan cara membuat video pembuatan pupuk organik cair dari limbah ikan di rumah. Kemudian setelah membuat video tersebut untuk mempermudah penyebarannya, diunggah pada akun Youtub baru setelah itu mengirim link Youtub ke WAGroup ibu-ibu PKK Bajomulyo. Setelah mengirimkan video pembuatan POC dari air limbah ikan ke WAGroup, ibu-ibu PKK Bajomulyo memberikan respon yang cukup bagus. “trims mb yasinta, mb ni’matul semoga bermanfaat.” tutur Ibu Rusmiyati. Kemudian untuk mengoptimalkan pelaksanaan program kegiatan KKN ini, dibuat leaflet cara membuat POC dari limbah ikan untuk membantu dan memperjelas mereka yang menjadi sasaran program ini.

Leaflet langkah-langkah membuat POC dari limbah ikan

Dengan pelaksanaan program pembuatan Pupuk organik cair dari limbah ikan diharapkan warga desa Bajomulyo dapat menerapkannya dan dapat membantu pencegahan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah ikan. Pupuk hayati ini mengurangi biaya makan petani karena bahan utama, seperti limbah ikan, biasanya gratis atau dapat dibeli dengan harga murah. Selain itu pengelolaan limbah ikan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga dapat menciptkan lingkungan yang sehat. Pupuk organik cair dari limbah ikan merupakan pupuk yang bagus untuk tanah dan daun tanaman karena kaya akan nitrogen yang membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Vidio pembuatan POC dari air limbah

Sumber: https://www.agriculture.com.ph/2020/05/26/nutrients-found-in-fish-waste-can-improve-plant-growth/

Oleh: Yasinta Widi Viana (Administrasi Publik, FISIP, Universitas Diponegoro)

Editor: Lusi Nur Ardhiani, S.Psi., M.Psi.