LAWAN COVID-19: MAHASISWA UNDIP BERI EDUKASI JAMU HERBAL SEDERHANA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH DALAM MASA PANDEMI.
Tinjomoyo, Semarang (18/7) – Berdasarkan data, kasus infeksi Covid-19 di Indonesia menunjukan grafik yang meningkat tajam. Jumlah penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia masih berada di angka yang melewati 20.000 kasus dalam sehari. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per 29 Juni 2021, Jawa Tengah mempati urutan ketiga dalam urutan tertinggi kasus Covid-19 dengan penambahan sebesar 2.932 kasus. Sedangkan, tercatat pada hari Selasa (20/7) sebanyak 1.280 warga Indonesia meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Berdasarkan laporan data harian milik Satgas, Jawa Tengah menyumbang kasus kematian Covid-19 terbanyak, dengan 303 kasus atau 23,67 persen jumlah kematian di Indonesia pada hari yang sama.
Dengan semakin melonjaknya jumlah kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 maka perlu adanya tindakan preventif untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang semakin luas. Salah satu penyebab seseorang mudah terserang virus adalah menurunnya imun tubuh Untuk terhindar dari Covid-19, selain menjalankan protokol kesehatan, masyarakat juga harus meningkatkan imun tubuh sebagai upaya mencegah infeksi Covid-19. Upaya untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan imun tubuh yang optimal sangat diperlukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi jamu herbal tradisional. Hal tersebut sesuai dengan gerakan yang diadakan Menteri Kesehatan Indonesia yaitu “Gerakan Hidup Sehat Minum Jamu” sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Aprilia, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro mengajak masyarakat RW 7 Desa Tinjomoyo, Kota Semarang untuk minum jamu melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat terkait khasiat, cara meracik dan konsumsi jamu herbal tradisional kepada masyarakat sebagai upaya untuk melawan Covid-19 yang semakin merajalela. Pada hari Minggu (18/7), April melalui Program Keja I KKN Tim II Undip memberikan brosur/leaflet serta produk jamu yang dinamainya ‘JANGKUNI’, yaitu jamu yang berbahan dasar lengkuas, kunyit, jeruk nipis dan gula merah kepada warga RW 7 Tinjomoyo khususnya bagi warga yang sedang isolasi mandiri.
Dengan adanya edukasi, diharapkan program ini dapat bermanfaat dan diterapkan oleh warga maupun menginspirasi bu-ibu PKK RW 7 untuk membuat jamu yang bernilai ekonomi dan kemudian dijual. Dengan begitu jamu ini, selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga dapat menambah penghasilan dan mengurangi kejenuhan masyarakat selama di rumah saja.
Penulis : Aprilia Ekasanti (Farmasi/Fakultas Kedokteran)
Dosen Pembimbing Lapangan : Ns. Muhamad Rofii., S.Kp., M.Kep