Melihat Banyak Warga yang Terkena Virus Covid–19, Mahasiswa Ini Nekat Ikut Melaksanakan Program Jogo Tonggo dengan Inisiatif Sendiri

Pelaksanaan Program Jogo Tonggo

Semarang, Kelurahan Tambakaji (24/7), pada tahun 2021 kasus virus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Kenaikan ini terjadi 3 pekan setelah lebaran yang di alami 5 Provinsi di Indonesia. salah satunya penyumbang terbesarnya yaitu provinsi Jawa Tengah. Melihat keadaan ini Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan inovasi sebuah program yang disebut Jogo Tonggo dengan tujuan dapat mencegah dan meminimalisir penularan Virus Covid-19. Karena dari program tersebut warga yang sudah positif terinfeksi Virus Covid-19 menjalani isolasi mandiri dirumah dengan harapan tidak menyebarkan virus tersebut kepada warga lain. Melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dibentuk Satgas Jogo Tonggo di setiap rukun warga (RW).

Melihat adanya program tersebut salah satu perwakilan TIM II KKN Universitas Diponegoro 2021 yaitu Aqil Amirul Muafa dari Fakultas Hukum melaksanakan KKN di RT 07/RW 02, Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang dengan tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’S) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata”. Dengan adanya program Jogo Tonggo yang di inisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut maka Aqil Amirul Muafa mahasiswa salah satu Fakultas Hukum melaksanakan Program keilmuan SDG yaitu kegiatan “Jogo Tonggo” bagi warga yang terkena dampak Covid – 19 untuk memastikan kehidupan sehat dan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid – 19 yang dilaksanakan pada tanggal 14-24 Juli 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan Program Jogo Tonggo yang sudah dibuat oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut Aqil, program Jogo Tonggo ini kurang optimal karena di rukun warga (RW) 02, Kelurahan Tambakaji untuk setiap bagian RT nya tidak semua ada program Jogo Tonggo dan apabila ada juga, kurangnya bantuan logistik yaitu berupa sembako yang diberikan.

Pelaksanaan program SDG Jogo Tonggo ini, di awali dengan biaya pribadi dari Aqil Amirul Muafa sendiri dengan target yaitu, 5-6 orang dan dengan lingkup awal RT 07 tetapi karena warga RT 07 rata-rata sangat mampu secara ekonomi dan sudah sembuh ketika program dilaksanakan maka lingkup diperluas menjadi RW 02 . Sehingga telah mendapatkan 5 orang yang sudah diberi bantuan berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari. “Target untuk warga yang diberi bantuan tidak hanya yang sedang isoman saja,  tetapi juga yang sangat terdampak ekonominya ketika Pandemi ini karena daerah sini banyak janda dan mereka rata-rata adalah ART (Asisten Rumah Tangga) yang di pulangkan karena Pandemi Covid-19 yang semakin menigkat,” tutur Aqil (24/7).

Aqil bercerita, pada pelaksanaannya sendiri program ini memiliki beberapa kendala, yang pertama yaitu masalah waktu antara pengumpulan data warga dan pemberian bantuan karena, ketika awal program ini dibuat, sedang melakukan survey dan observasi pada warga RW 02 yang menghasilkan beberapa nama yang sudah siap untuk diberi. Tetapi ketika mulai hari pemberian bantuan ternyata warga tersebut sudah sembuh dari beberapa hari yang lalu, sehingga harus melakukan survey dan observasi lagi untuk mengumpulkan warga yang akan mendapatkan program bantuan pada minggu tersebut dan mendapatkan 5 warga. Dan dari 5 warga tersebut untuk memenuhi target ada 2 warga dari RW/RT lain yang terdekat yaitu RW 04/ RT 06 yang mendapatkan bantuan juga dengan alasan bahwa warga tersebut merupakan warga terdekat RW 02 dan kondisinya sangat terdampak dan di RW 04/RT 06 nya tidak ada program Jogo Tonggo dan kondisinya hanya mereka yang sedang isolasi mandiri minggu itu. Lalu untuk kendala yang kedua adalah pada pengiriman bantuan yaitu ada beberapa warga yang sedang isoman sudah di ingatkan untuk tidak usah keluar rumah ketika barang akan dikirimkan, tetapi terkadang ada kejadian yang tidak terduga ketika barang akan ditaruh tiba-tiba warga ada yang keluar dari rumah dan itu, menjadi tantangan tersendiri ketika melakukan pengiriman barang.

Ia berharap program Jogo Tonggo yang berasal dari sebuah niat baik yang telah disetujui oleh Ketua RW 02 maupun Ketua RT 07 ini dapat membantu warga yang sedang kesusahan karena terdampak pandemi Covid-19, baik yang sedang menjalani isolasi mandiri maupun yang terdampak secara ekonomi. Secara tidak langsung, program ini menjadi suatu bentuk sosialisasi kepada warga dengan harapan bagi warga, yang dalam kondisi sehat dan mampu secara finansial juga tergerak hatinya untuk saling membantu tetangganya yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Penulis Reportase : Aqil Amirul Muafa-11000118140462

Fakultas : Fakultas Hukum

DPL : Ojo Kurdi, ST., MT., PhD.