Luruskan Persepsi Masyarakat, Mahasiswa UNDIP Sosialisasikan Upaya Pencegahan dan Vaksinasi COVID-19

Semarang (27/07)- Dengan adanya pandemi COVID-19 tak menghalangi Universitas Diponegoro Semarang untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini tentunya dilaksanakan dengan metode yang berbeda dibandingkan dengan KKN sebelum adanya pandemi COVID-19. KKN ini dilaksanakan secara individu atau kelompok di masing-masing kampung halaman mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 30 Juni 2021 hingga 2 Agustus 2021, dengan mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 yang Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Beberapa mahasiswa dari Universitas Diponegoro dari berbagai jurusan, salah satunya Mahasiswa Kedokteran, telah melaksanakan sosialisasi serta edukasi mengenai COVID-19 dan Vaksinasinya, dengan tujuan diharapkan masyarakat khususnya di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang tidak salah dalam mempersepsikan apa itu COVID-19 yang sebenarnya dan apakah Vaksin COVID-19 ini aman atau tidak.

Mengingat terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 yang sangat signifikan terutama di Kota Semarang, dan terjadi pemikiran yang simpangsiur mengenai vaksinasi COVID-19, tentunya hal ini menjadi dorongan kami untuk melaksanakan sosialisasi dan edukasi mengenai COVID-19 dan vaksinasinya. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini terjadi penurunan kasus positif COVID-19 dan masyarakat tidak takut lagi untuk divaksin.

Sosialisasi ini dilaksanakan di kantor kelurahan Mangkang Wetan, yang dihadiri oleh Pak Lurah, pegawai kelurahan, serta beberapa perwakilan dari perangkat RW. Dalam kegiatan ini kami membatasi tamu undangan sebanyak 15 orang, yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi COVID-19, seperti harus memakai masker dan menjaga jarak antar kursi. Diharapkan dari perwakilan-perwakilan tersebut dapat menularkan pengetahuan yang telah kami sampaikan kepada tetangganya atau keluarganya, sehingga hal tersebut dapat menurunkan angka positif COVID-19 terutama di kota Semarang.

Secara umum masyarakat di kelurahan Mangkang Wetan merasa kebingungan mengenai COVID-19, dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka mengenai hal tersebut dan banyaknya berita yang simpangsiur dan sulit dipahami di media sosial. “ Mas, sebenarnya COVID-19 itu ada atau tidak?, terus vaksin itu aman atau tidak?, kok di berita-berita banyak yang bilang setelah divaksin jadi lemes bahkan ada yang sampai meninggal.”, tanya bu Mustaghfiroh, Ibu RW 2 kelurahan Mangkang Wetan.

Ditilik dari ilmu kedokteran, COVID-19 memang ada benarnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus varian baru bernama SARS-CoV-2, yang pertama kali muncul di pasar tradisional Wuhan, China. Virus ini ditemukan pada bulan Desember 2019, oleh karena itu penyakit ini dinakaman Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Virus ini bersifat Zoonotik, atau ditularkan dari binatang ke manusia. Gejala yang ditumbulkan berupa, demam, batuk kering, pilek, sampai anosmia atau hilang penciuman juga bisa terjadi. Virus dapat membahayakan jika ditemukan pada penderita dengan penyakit penyerta (PPOK, Diabetes Mellitus, kelainan jantung, dll)  dan lansia.

Selain program sosialisasi, mahasiswa KKN juga memberikan pengetahuan mengenai pembuatan handsinitizer dari bahan yang mudah didapatkan di lingkungan kita, seperti handsinitizer dari lidah buaya dan daun kemangi. “Program KKN mahasiwa UNDIP ini sangat bermanfaat bagi kami, selain kami paham mengenai COVID-19 yang sebenarnya, kami juga sudah tidak takut lagi untuk divaksin. Selain itu kami juga bisa tau jika lidah buaya dan daun kemangi bisa dijadikan handsinitizer.”, tutur bu Umul selaku pegawai kelurahan Mangkang Wetan.

Penulis : Salafudin

Editor : Abdi Sukmono, S.T., M.T.