Peduli Pandemi, Mahasiswa KKN Undip Gebrak Kesadaran Anak Sekolah Dasar melalui Edukasi Bahaya Covid-19
Wonogiri (18/07/2021). Kasus Covid-19 yang terus meningkat menjadikan Pandemi Covid-19 sebagai perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Tidak hanya perihal kesehatan, Pandemi Covid-19 juga menjangkit berbagai sektor penting baik ekonomi, sosial maupun pendidikan yang berjuang untuk tetap bangkit di tengah pandemi salah satunya dalam kegiatan KKN yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai bentuk pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dilakukan di kampung halaman sehingga dapat disebut dengan KKN Pulang Kampung. Dalam hal ini, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melaksanakan kegiatan KKN di Desa Saradan, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP diharapkan dapat sensitif terhadap isu-isu strategis di desa setempat salah satunya terhadap keberadaan Pandemi Covid-19 yang telah merambah ke pedesaan khususnya Desa Saradan yang kemudian menuntut masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang ada. Banyaknya anak-anak tingkat sekolah dasar yang masih abai terhadap potokol kesehatan menjadi faktor pemantik bagi Mahasiswa KKN TIM II UNDIP untuk menggebrak kesadaran anak sekolah dasar akan bahaya Covid-19 melalui Edukasi Bahaya dan penanggulangan Covid-19 pada anak tingkat sekolah dasar.
Edukasi ini menghadirkan berbagai rangkaian agenda yang didesain menarik, informatif dan interaktif sebagai kiat untuk menggebrak kesadaran anak mengenai bahaya Covid-19. Pertama, dilakukan pembuatan Grup Whatsapp dengan anak-anak tingkat Sekolah Dasar sebagai media koordinasi dan diskusi program. Kedua, mengadakan video call pada hari Minggu, 18 Juli 2021 untuk memberikan himbauan mengenai bahaya Covid-19 dan protokol kesehatan 5M kepada anak-anak. Ketiga, Booklet Melawan Covid-19 ala Generasi Emas yang desainnya diperuntukkan anak-anak Sekolah Dasar yang diharapkan dapat menjadi sebuah ketertarikan untuk sadar akan bahaya Covid-19. Keempat, pembuatan video mengenai 5M dengan pemeran dari perwakilan anak-anak sekolah dasar yang mengikuti program edukasi ini yang diharapkan dapat menjadi role model bagi anak-anak sebayanya untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Kelima, pembagian hand sanitizer kepada anak-anak sekolah dasar yang ironisnya mayoritas anak-anak sekolah dasar belum mengetahui fungsi dari hand sanitizer sehingga menjadi teguran keras bagi Mahasiswa KKN TIM II UNDIP untuk lebih masif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Covid-19 dan piranti–pirantinya.
Dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahaya Covid-19 dan protokol kesehatan bagi anak-anak sekolah dasar sebagai generasi yang tangguh dalam melawan Covid-19.