P3K Rindukan New Normal

Penerima manfaat dari Program Pengawasan Prokes Keluarga

Semarang (30/7) —Maraknya kasus infeksi COVID-19 yang terjadi di Indonesia mengubah teknis pelaksanaan KKN di tiap perguruan tinggi di Indonesia. Ada perguruan tinggi yang sementara menangguhkan penyelenggaraan mata kuliah wajib tersebut, ada pula perguruan tinggi yang tetap menyelenggarakan KKN dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Universitas Diponegoro tidak melewatkan penyelenggaraan mata kuliah itu dan menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN di daerah tempat tinggal tiap mahasiswa terhitung mulai 30 Juni hingga 11 Agustus 2021. Kelurahan Pendrikan Kidul, Kota Semarang, juga tak ketinggalan menjadi sasaran lokasi pelaksanaan KKN tersebut. Dengan lokasi di tengah Kota Semarang, mahasiswa mengusung Program Pengawasan Prokes Keluarga (P3K) sebagai usaha menyiapkan masyarakat menghadapi new normal.

Poster program kegiatan

Terungkap selama survei pada pekan pertama pelaksanaan KKN, lingkungan Pendrikan Kidul yang mulanya ramai dengan mahasiswa dari Universitas Dian Nuwantoro kini lengang. Namun, kelurahan dengan mayoritas penduduk lansia tersebut tidak kehilangan aktivitas warganya. Mahasiswa kerap menemukan warga yang melanggar protokol kesehatan seperti melanggar jam malam, berinteraksi dengan sesama warga tanpa memerhatikan jarak, hingga tidak mengenakan masker saat beraktivitas di lingkungan Pendrikan Kidul. P3K hadir agar keluarga di Kelurahan Pendrikan Kidul memerhatikan kelengkapan keperluan selama pandemi COVID-19.

Pendataan kebiasaan sehat warga

Keluarga yang mendapatkan manfaat adalah keluarga yang tinggal di sebelah keluarga lain yang sedang terinfeksi COVID-19 atau yang sedang dalam masa pemulihan. Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, mahasiswa menemui salah satu anggota keluarga lalu memeriksa protokol kesehatan yang dijalankan dalam keluarga tersebut. Setelahnya, mahasiswa juga mendata kebutuhan mendasar pandemi COVID, pendataan tersebut berupa: masker; saniter tangan; vitamin atau suplemen; sabun; cara cuci tangan; pola makan; hingga kebiasaan berjemur.

Selain memeriksa keperluan new normal dan membagikan kit sehat, mahasiswa juga berpartisipasi dalam penyemprotan rutin di kelurahan tersebut. Penyemprotan menggunakan alat semprot manual yang dipompa dengan tangan, selain itu disinfektan menggunakan campuran air dan obat lalu disemprotkan pada pagar dan halaman rumah warga. Adapun beberapa warga mengajukan permintaan khusus agar bagian dalam rumah warga disemprot disinfektan.

Warga mendapatkan asistensi vaksinasi

Tak hanya itu, demi menyukseskan herd immunity dan mencegah penyebaran COVID-19 semakin banyak, mahasiswa mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang pada Sentra Vaksinasi Universitas Dian Nuswantoro. Mahasiswa juga mengampanyekan pentingnya vaksin agar masyarakat dapat segera beraktivitas dengan normal sehingga warga yang sudah mendapatkan kepastian tanggal untuk mendapatkan vaksin diurgensikan agar mengikuti jadwal tersebut dengan tepat waktu.

Penulis : Pradapta Tjipti Oktariana (S1 Sastra Inggris)

Editor: Farid Agushybana, S. KM, DEA, Ph. D (DPL/Fakultas Kesehatan Masyarakat)