Hapus Stigma Negatif tentang Vaksin, Mahasiswa KKN Undip Edukasi Terkait Program Vaksinasi Nasional

Semarang (29/07/2021) – Universitas Diponegoro tetap menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan domisili mahasiswa masing-masing atau disebut “KKN Pulang Kampung”. Jika biasanya KKN dilakukan di daerah pedesaan secara berkelompok, Tim II KKN Undip periode 2021 melaksanakan program kerja secara mandiri yang bertujuan untuk menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini. KKN Undip Tim II dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni 2021 hingga 12 Agustus 2021 dengan mengususng tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Kegiatan yang dilakukan pada program kerja KKN kali ini juga mengutamakan kegiatan secara dalam jaringan (daring) demi mengurangi mobilitas serta kontak langsung dengan masyarakat luas. Sebagian kecil kegiatan yang dilakukan secara luar jaringan (luring) dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan berupa 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas).

Patroli Keberlangsungan PPKM bersama dengan Bapak Lurah dan SATGAS Covid-19

Pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan global hingga saat ini, terutama di Indonesia yang menjadi negara dengan tren penambahan kasus tertinggi urutan ke-2 di dunia menurut worldmeters.info per Juli 2021. Hal ini berdampak langsung pada fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan yang kewalahan dalam menangani jumlah pasien yang terlampau banyak. Selain di sektor kesehatan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada sektor sosial ekonomi rakyat Indonesia yang mengalami kemunduran. Melihat permasalahan tersebut, diperlukan adanya solusi yang cepat dan efektif dalam menangani pandemi Covid-19 ini agar segera berakhir. Vaksinasi yang merupakan salah satu jenis imunisasi aktif secara buatan dapat menjadi solusi terbaik untuk pandemi ini. Dengan pemberian vaksin maka sel kekebalan tubuh individu akan dikenalkan, dilatih, serta diperkuat sehingga dapat mencegah terinfeksi dengan gejala berat serta mencegah penularan Covid-19. Dampak dari vaksinasi, utamanya dapat dirasakan secara nyata jika minimal 70% dari keseluruhan populasi telah mendapatkan vaksin. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan suatu kekebalan komunitas.

Dalam keberjalanannya, program vaksinasi Covid-19 secara nasional membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP periode 2021, Dania Emeralda, melaksanakan program kerja berupa edukasi kepada masyarakat mengenai serba-serbi Covid-19 serta seputar vaksinasi Covid-19. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan warga mengenai definisi, tujuan, jenis, program vaksinasi nasional di Indonesia, efek samping dan penanganannya, serta alur pendaftaran vaksin. Selain itu, edukasi mengenai vaksinasi ini juga dapat menghapuskan hoax serta stigma negatif pada beberapa warga yang menolak adanya vaksinasi.

Video Edukasi Seputar Vaksinasi Covid-19

Program edukasi ini dilaksanakan melalui pembagian e-booklet, video edukasi, serta infografis melalui grup whatsapp warga RW 10 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Setelah pemaparan materi edukasi, Dania membuka sesi tanya jawab serta diskusi interaktif dengan warga RW 10. Setelah sesi diskuasi, akan diberikan infografis terkait topik- topik yang masih kurang dipahami oleh warga terkait Covid-19 seperti pemeriksaan swab PCR pada Covid-19, vaksinasi pada usia rentan (anak dan ibu hamil), serta solusi penyembuhan gejala anosmia setelah terinfeksi Covid-19. Untuk mendukung kegiatan edukasi, mahasiswa juga membuat dan menempelkan beberapa poster pada tempat-tempat umum di sekitar RW 10 Kelurahan Kalipancur seperti pada balai RW, balai pertemuan RT, pos ronda tiap RT, serta masjid setempat. Dengan dilaksanakannya program edukasi ini diharapkan masyarakat semakin melek informasi mengenai Covid-19, dapat lebih hati-hati dalam memastikan kebenaran suatu informasi, serta bersedia untuk berkontribusi dalam program vaksinasi nasional dan pada akhirnya kekebalan komunitas dapat tercapai.

Oleh : Dania Emeralda Firdausy