Warga geger bersiap perangi hoax, CIUS?!?!

Poster program kegiatan Cakap Inggris Untuk Semua

Semarang (30/7) —Dalam pelaksanaan KKN pada tahun ajaran 2020/2021, semua mahasiswa melaksanakan KKN di daerah tempat tinggal masing-masing untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini juga dilakukan oleh mahasiswa di Kelurahan Pendrikan Kidul, Kota Semarang. Mahasiswa mengusung dua program kegiatan, salah satunya yaitu Cakap Inggris Untuk Semua (CIUS), diselenggarakan dalam empat kali pertemuan, mulai tanggal 14 Juli hingga 31 Juli 2021.

Istilah Bahasa Inggris yang sedang populer dan contoh penggunaan

Mahasiswa merasakan urgensi dari kegiatan belajar Bahasa Inggris pada masa pandemi COVID-19. Kepanikan akibat meningkatnya jumlah penderita maupun varian baru yang muncul menyebabkan banyak orang yang menelan mentah berita yang mereka terima. Akibat kepanikan inipun pesan-pesan berisi informasi menyimpang yang tersebar via aplikasi perpesanan juga dipercaya tanpa mencari tahu kebenarannya. Lebih-lebih, istilah dalam Bahasa Inggris yang membuat pesan tersebut terkesan kredibel yang meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, program CIUS diusung agar warga lebih awas mengenai pesan yang mereka terima.

Menyebarkan poster untuk mewaspadai pesan palsu di grup WhatsApp warga

Program CIUS tidak hanya menyasar warga yang berminat mengikuti kegiatan tersebut, namun mahasiswa juga menargetkan grup WhatsApp warga sebagai bentuk kampanye agar warga lebih memperhatikan pesan yang mereka peroleh. Tema dari program ini menyesuaikan dengan situasi terkini serta tema dari KKN Universitas Diponegoro itu sendiri, sehingga materi yang diberikan diharap akan “membentengi” warga ketika dihadapkan dengan berita yang berisi penipuan mengenai pandemi serta bermanfaat ketika warga dihadapkan dengan berkembangnya teknologi.

Pertemuan ketiga dari program kegiatan CIUS

Dalam pelaksanaan program kegiatan CIUS, mahasiswa memanfaatkan aplikasi perpesanan daring WhatsApp sebagai media penyelenggaraan program. Keputusan tersebut berdasar antisipasi peserta yang tidak memahami penggunaan aplikasi pertemuan daring seperti Zoom atau Microsoft Teams. Secara resmi, mahasiswa melaksanakan program tersebut dengan total empat pertemuan. Namun, peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi ataupun bertanya jawab mengenai Bahasa Inggris tak terbatas hanya pada saat program CIUS tersebut diselenggarakan. Warga yang berpartisipasi tak hanya lansia, namun juga warga yang berusia di bawah 60 tahun. Kegiatan meliputi diskusi minat Bahasa Inggris, membahas informasi palsu terkini, memelajari kosakata Bahasa Inggris, hingga melakukan latihan soal sederhana.

Penulis : Pradapta Tjipti Oktariana (S1 Sastra Inggris)

Editor  : Farid Agushybana, S. KM, DEA, Ph. D (DPL/Fakultas Kesehatan Masyarakat)