Manfaatkan Tanaman Disekitar Rumah, Warga Diajak Membuat Hand Sanitizer
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu ancaman saat ini, oleh karena itu pemerintah mengenalkan gerakan 5M untuk mencegah COVID-19. Salah satu gerakan yang penting untuk dilakukan adalah mencuci tangan sesering mungkin. Tidak hanya virus saja, menjaga kebersihan tangan yang efektif dapat dilakukan dengan cara melakukan cuci tangan sesuai dengan standar WHO yang dipraktikkan secara tepat dan benar, ini merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit seperti diare, kolera, ISPA, cacingan, flu, hepatitis A, dan bahkan flu burung.
Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan (Astuti et al., 2020).
Seiring dengan bertambahnya kesibukan masyarakat, dan banyaknya produk-produk instan yang serba cepat dan praktis, maka muncul produk inovasi pembersih tangan tanpa air yang dikenal dengan pembersih tangan antiseptik atau hand sanitizer. Jenis produk hand sanitizer inipun juga semakin beragam, baik komposisinya, zat pembawanya, serta telah dipasarkan produk-produk baru yang digunakan secara meluas di masyarakat. Salah satunya adalah tambahan lidah buaya sebagai campurannya.
Tanaman lidah buaya dipilih sebagai bahan aditif pada pembuatan hand sanitizer, karena sifatnya yang melembutkan. Berdasarkan hasil penelitian dilaporkan bahwa lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang mempunyai kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik (Dewi, Khotimah, & Liana, 2016).
Tanaman lidah buaya mudah didapatkan dan ditanam, baik di pekarangan maupun di sawah. Berdasarkan pengamatan dengan beberapa warga Desa Pagongan, kesadaran dalam membawa Hand Sanitizer untuk dibawa kemana-mana masih minim. Kendala yang terjadi diduga karena harga Hand Sanitizer yang agak mahal dan ada pula yang kulit tangannya sensitif, sehingga tidak suka menggunakan Hand Sanitizer. Pembuatan Hand Sanitizer menggunakan bahan lidah buaya dapat membatasi dehidrasi kulit, memastikan keseimbangan air yang optimal.
Kegiatan pelatihan atau demo pembuatan hand sanitizer dilakukan secara online. Dimana pembuatan hand sanitizer di video dan di upload ke youtube. Kemudian di share ke grup-grup Whattsap, terutama pada grup Karang Taruna. Hal ini karena target sasaran kegiatan ini adalah para anggota karang taruna, karena keadaan tidak mendukung jadi dibuat online dan video tutorial dapat dishare di masyarakat, keluarga serta teman-teman.
Setelah di share di grup whattsap, antusiasme anggota karang taruna sangat baik, mereka menyayangkan kalau kegiatan tersebut dilakukan secara online.
Produk yag sudah dibuat lalu dibagikan kepada anggota karang taruna saat sedang berkumpul. Mereka bercerita kalau tanaman lidah buaya mereka sekarang bisa dimanfaatkan juga. Berikut adalah dokumentasi saat pembagian hand sanitizer.


Dikarenakan masih tersisa, maka hand sanitizer diserahkan kepada kepala desa untuk dibagikan ke orang yang membutuhkan.

Kegiatan ini walaupun online tetapi sangat berkesan, karena bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Pagongan.
Penulis : Lisa Khumaeroh, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
DPL : Ir. Rudy Hartanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM