Siswa pusing, Mahasiswa Undip lakukan pendampingan pembelajaran secara daring

Pekalongan (31/7) – Hartono, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro lakukan pendampingan pembelajaran secara daring Di SD N 1 Linggoasri.  

Pendampingan tersebut dilakukan karena turunnya kualitas pembelajaran akibat pandemi covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring. Semenjak pembelajaran menggunakan metode daring, rata – rata siswa hanya mendapatkan pelajaran tatap muka sekali seminggu dengan durasi 2 jam dan lebih sering diberikan tugas. Untuk penyaluran informasi pembelajaran pun terbatas menggunakan media WhatsApp. Oleh karena itu, pendampingan pembelajaran perlu dilakukan.

Pendampingan dilakukan dengan mengenalkan 3 media yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran kepada para guru SD N 1 Linggoasri. Pertama, tentang cara mengorganisasikan kelas menggunakan google classrom agar lebih terorganisir. Kedua, membuat kuis dengan aplikasi kahoot agar lebih menarik. Ketiga, pemanfaatakn google meeting sebagai solusi untuk memberikan materi yang lebih intens tanpa harus bertatap muka.

Penjelasan teknis pengoperasian google classrom, google meet, dan kahoot kepada para Guru SD N 1 Linggoasri

Adapun kegiatan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama dilakukan secara luring di SD N 1 Linggoasri pada 12 Juli dengan tujuan memberikan pengenalan program kegiatan kepada para guru. Sedangkan tahap kedua dilakukan secara daring pada 16 Juli melalui google meeting untuk meberikan teknis pengoperasian ketiga media tersebut. Setelah dilakukan pelatihan, koordinasi dilakukan dengan menggunakan media WhatsApp.

Hasilnya beberapa kelas sudah menggunakan media google classrom untuk mengorganisasikan pembelajaran. Namun, penggunaan media google meeting belum dapat dilakukan mengingat terbatasnya sarana dan prasarana siswa.

Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa SD N 1 Linggoasri

Selain melakukan pelatihan kepada para guru, kegiatan lain yang dilakukan adalah memberikan pengajaran kepada para siswa. Kegiatan pengajaran dilakukan secara daring dengan memberikan materi yang disebarkan pada kelas masing – masing mengenai “pentingnya menabung” dan “mindfulness”. Kuis juga diberikan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi tersebut. Adapaun kuis dilakukan menggunakan aplikasi kahoot.

Dengan pelatihan tersebut kegiatan pembelajaran diharapkan dapat lebih terorganisir dan semakin berkualitas mengingat pandemi yang belum pasti kapan berakhir. Selain itu, siswa diharapkan dapat lebih memahami materi yang diberikan melalui media yang lebih interaktif

Penulis: Hartono

DPL: Arwinda Nugraheni, S.Km., M.Epid.