Peduli SENJA, Lindungi Mental Kita! Mahasiswa UNDIP kenalkan Senja sebagai Bentuk Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Remaja

Sragen, Jawa Tengah (1/07/21) Pandemi COVID-19 telah memengaruhi hampir setiap aspek dalam kehidupan, termasuk aktivitas harian masyarakat, terutama kelompok anak dan remaja. Adanya penerapan pembatasan social dan penutupan sekolah membuat remaja tidak dapat beraktivitas secara normal. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini juga berdampak pada kesehatan mentalnya.

Berdasarkan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, menunjukkan kecenderungan gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan pada usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk di Indonesia atau sekitar 11 juta jiwa. Besaran presentase remaja usia 15-24 tahun yang mengalami depresi sebesar 6,2 %. Presentase kasus kesehatan mental remaja tidak dapat disepelekan dan perlu mendapatkan perhatian. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan dan menanamkan kepada masyarakat khususnya remaja mengenai pentingnya kesehatan mental. Apabila merujuk pada hasil survey yang telah dilakukan terhadap para remaja di Desa Wonosari, didapatkan data bahwa masih banyak yang belum mengenal dan mengerti tentang kesehatan mental.

Maka dari itu, Desy Kurnia Lestari (21) salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP) berupaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada para remaja di Desa Wonosari mengenai Kesehatan Mental Remaja (SENJA) dalam bentuk pamflet psikoedukasi.

Gambar 1. Pamflet Kesehatan Mental Remaja (SENJA)
Gambar 2. Pamflet Kesehatan Mental Remaja (SENJA)

Dalam pamflet tersebut, terdapat beberapa informasi yang disampaikan seperti: pengertian kesehatan mental,gangguan mental, gejala yang merujuk pada mental tidak sehat, penyebabnya, fakta dan prevalensi kesehatan mental pada remaja, apa yang harus dilakukan ketika gejala memburuk, alasan pentingnya menjaga kesehatan mental serta beberapa kiat menjaga agar mental tetap sehat.

Kegiatan psikoedukasi dilakukan pada Sabtu, 24 Juli 2021 dengan membagikan pamflet dan beberapa penjelasan melalui grup whatsapp karangtaruna di Wonosari RT 04. Selain disebarkan melalui grup, juga dengan memberikan pamflet dan memberikan beberapa penjelasan kepada remaja khususnya yang masih sekolah. Hal ini dilakukan sebab para siswa tersebut merasa masih awam dan belum mengenal, mengerti bahkan memahami pentingnya membuat mental kita tetap sehat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terutama para remaja mengenai kesehatan mental. Setelah memahami dan mengetahui informasi terkait kesehatan mental yang telah disampaikan harapannya remaja menjadi sadar dan dapat meningkatkan self-awareness nya terhadap isu-isu kesehatan mental.

Harapan jangka panjangnya adalah ketika para remaja sudah mempunyai awareness terhadap diri dan mentalnya, maka perubahan yang terjadi dalam tubuhnya dapat dikenali, diketahui penyebab dan paham langkah apa yang harus dilakukan saat dalam keadaan tersebut. Jadi bukan hanya fisiknya saja yang sehat tetapi hari, pikiran dan psikis nya juga.

Penulis : Desy Kurnia Lestari ( Fakultas Psikologi)

DPL : Aghus Sofwan, ST., MT., Ph.D