TINGKAT STRES DI MASA PANDEMI NAIK? MAHASISWA UNDIP SOSIALISASIKAN KIAT MANAJEMEN STRES MANDIRI UNTUK IBU

Semarang (16/7/2021) Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun lamanya tentu memiliki dampak bagi segala kehidupan manusia. Kebijakan yang seringkali berubah, hadirnya rasa ketidakpastian akan usainya pandemi Covid-19, kehilangan keluarga maupun orang terdekat, banyaknya berita yang simpang siur dan pembatasan secara sosial dapat memicu timbulnya stres.

Stres di masa seperti ini dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan cakupannya, yaitu stres akademik yang dialami oleh siswa atau mahasiswa, stres bekerja dan stres di dalam keluarga. Stres dalam keluarga ini rentan dialami oleh ibu yang secara tiba-tiba memiliki banyak peran, seperti menjadi guru bagi anak-anaknya karena segala proses belajar dilakukan di rumah, mengasuh anak, melayani suami, dan belum lagi ketika ibu tersebut memiliki pekerjaan.

Melihat keadaan ini, program kerja “Sosisalisasi Manajemen Stres Ibu di Masa Pandemi Covid-19” diusung oleh Thalia Tresnaning Prana yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi serta tergabung dalam KKN Tim II Undip 2020/2021 yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hasil survei kepada ibu-ibu RT 06 RW 1 Kelurahan Srondol Kulon, Kota Semarang, Jawa Tengah melalui google form yang di dalamnya berisi skala Perceived Stress Scale (PSS-10).

Ditemukan bahwa rata-rata ibu memiliki tingkat stres sedang hingga berat yang memperkuat pengadaan program kerja sehingga ibu-ibu memiliki pengetahuan mengenai stres, dapat mengidentifikasi stres dari kondisi yang dialami dan dapat melakukan praktik manajemen stres secara mandiri di rumah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 Juli 2021 dengan melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu RT 06 RW 01 Srondol Kulon melalui grup Whatsapp dan memberikan buku panduan manajemen stres serta audio untuk membantu pelaksanan praktik. Hal ini dilakukan agar tidak adanya perkumpulan sehingga bisa melanggar protokol kesehatan.

Panduan Manajemen Stres Mandiri

Respon ibu-ibu sangat aktif sekali saat diajak berdiskusi tentang perubahan yang dialami di masa pandemi Covid-19. Ada yang mengatakan “Stresnya kalo jadi ibu guru untuk anak-anak mbak, kan sekarang sekolahnya dari rumah jadi ibunya sekolah lagi mbak”. Selain itu, ada pula yang mengatakan “Perubahannya soal ekonomi mba. Kita yang tadinya bekerja untuk membantu perekonomian keluarga jadi sulit banyak pengusaha yang gulung tikar”. Di tengah-tengah diskusi pun terdapat beberapa ibu-ibu yang antusias bertanya mengenai stres dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Selang beberapa hari, diberikan pula survei melalui google form yang berisi beberapa pertanyaan untuk melihat pemahaman dan Perceived Stress Scale (PSS-10) yang digunakan untuk melihat tingkat stres.

Pelaksanaan Sosialisasi

Proses skoring pun dilakukan untuk melihat tingkat stres ibu-ibu sebelum dan sesudah pemberian sosialisasi. Ditemukan bahwa rata-rata mengalami penurunan tingkat stres. Jika meninjau dari jawaban terhadap pertanyaan di dalamnya, rata-rata ibu-ibu sudah memiliki pemahaman yang mendalam tentang stres, dapat mengidentifikasinya dengan baik dan sudah melakukan praktik secara mandiri di rumah. Diharapkan dengan adanya sosialisi manajemen stres ini menambah pengetahuan serta alternatif bagi ibu ketika menghadapi segala kondisi selama pandemi Covid-19.

Penulis: Thalia Tresnaning Prana (Fakultas Psikologi Undip)

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E.