Mahasiswa KKN Undip Beberkan Cara Jitu Agar Keuangan Usaha Kecil Tercatat Dengan Baik Melalui Pelatihan Pembukuan Sederhana

Modul pelatihan pembukuan sederhana dan kegiatan survey pendahuluan UMKM sebelum masa PPKM

Kota Tegal, (02/08) – Pembukuan sederhana merupakan bentuk pembukuan yang disusun secara sederhana guna mempermudah pengguna seperti pelaku UMKM yang tidak memiliki pengetahuan dasar akuntansi dalam melakukan pengelolaan keuangan usahanya. Pembukuan sederhana ini dianggap penting untuk mengelola keuangan usaha agar pencatatan keuangan tersaji dengan rapih dan aliran keuangan usaha dapat diketahui dengan jelas. Pembukuan sederhana memiliki tujuan agar uang yang dihasilkan dari kegiatan usaha tidak tercampur dengan uang pribadi. Sehingga, menggunakan pembukuan sederhana dalam kegiatan usahanya akan menunjang kesehatan keuangan dan keberlanjutan usaha. Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) seperti warung makan kecil, warung nasi bungkus, maupun warung dagang sembako dianjurkan untuk melakukan pemukuan sederhana. Akan tetapi apakah setiap pelaku UMKM saat ini sudah melakukan pembukuan sederhana dengan baik?

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro di wilayah Kota Tegal, tepatnya di Dukuh Kajongan, Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat terhadap pelaku UMKM, pembukuan sederhana belum dilakukan dengan baik. Informasi keuangan yang mereka miliki hanya sebatas catatan tidak beraturan yang berisi sejumlah pemasukan per hari dan pengeluaran berdasarkan pada nota belanja dari toko yang bersangkutan, sedangkan untuk data persediaan barang dagang dan pencatatan kas utama tidak dibuat. Ibu Saimah sebagai salah satu pelaku UMKM di Dukuh Kajongan menyatakan bahwa pembukuan sederhana belum dilakukan karena kurangnya pemahaman akan pembukuan yang baik yang dapat dilakukan secara sederhana. Usaha dagang yang dia jalankan selama kurang lebih 4 tahun itu tetap ia jalani karena ia merasa sudah mendapat keuntungan, tanpa mengetahui nominal tepatnya dan omset yang diraihnya setiap bulan. Berdasarkan formulir kuisioner yang mahasiswa bagikan kepada 4 pelaku usaha dagang di Dukuh Kajongan, tidak hanya Ibu Saimah pelaku usaha dagang yang belum melakukan pembukuan sederhana dengan baik, namun pelaku usaha dagang lainnya seperti Mas Afan, Mbak Fatul, dan Mas Nurhadi juga belum melakukan pembukuan yang teratur dalam kegiatan berdagangnya dan belum memahami bagaimana melakukan pembukuan sederhana yang baik.

Pembagian modul pembukuan sederhana dalam bentuk e-book melalui WhatsApp group UMKM Dukuh Kajongan

Melihat hasil survei pendahuluan dan pengisian formulir kuisioner yang dilakukan sebelumnya, maka kegiatan pelatihan pembukuan sederhana terhadap UMKM dagang perlu untuk dilakukan. Pelatihan pembukuan sederhana bagi UMKM Dukuh Kajongan dilakukan melalui dengan menggunakan Modul Pembukuan Sederhana bagi UMKM yang disusun oleh mahasiswa. Mengingat kondisi pembatasan saat ini akibat melonjaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia, pelatihan dilakukan secara daring pada tanggal 28 Juli 2021. Oleh karena itu, modul pembukuan tersebut dikirim melalui WhatsApp grup yang terdiri dari kontak para pelaku UMKM di Dukuh Kajongan. E-book modul pelatihan pembukuan sederhana UMKM berisi pengertian akan pentingnya pembukuan terhadap keberlanjutan usaha, fungsi dari setiap jurnal pada pembukuan sederhana, serta contoh transaksi-transaksi dan cara pencatatan yang baik dalam pembukuan sederhana. Setelah mempelajari modul pembukuan sederhana yang dibagika mahasiswa, pelaku UMKM selanjutnya melakukan pengisian kuisioner yang terdiri dari soal yang berkaitan dengan isi modul. Pengisian kuisioner tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para pelaku UMKM setelah mempelajari modul. Para pelaku UMKM diberi waktu untuk mempelajari selama 3 hari secara daring melalui modul yang dibagikan ke WhatsApp grup pelaku UMKM Dukuh Kajongan. Hasil kuisioner menunjukkan rata-rata nilai pemahaman para pelaku UMKM terhadap modul pembukuan sederhana sebesar 82,5%. Dengan demikian, pengetahuan para pelaku UMKM dagang di Dukuh Kajongan saat ini sudah cukup untuk dapat melakukan pencatatan pembukuan secara mandiri.

Hasil survey pemahaman para pelaku UMKM setelah pelatihan pembukuan sederhana melalui google form

Melalui program pelatihan pembukuan sederhana yang dilakukan sebagai salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kelurahan Muarareja, Kota Tegal, pelaku UMKM dan pedagang berharap dapat lebih mengerti dan memahami bagaimana pembukuan usaha yang baik serta dapat melakukannya secara mandiri untuk menunjang keberlanjutan usahanya.

Penulis : Rizki Fadzilatunisa, S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Dosen Pembimbing KKN : Asri Nurdiana, S.T., M.T.