Mahasiswa Undip Ajak Ibu-Ibu PKK Jadi Teman Bermain Bagi Anaknya
Kondisi pandemi yang hingga saat ini belum juga berakhir tidak hanya memberikan dampak kepada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pembatasan kegiatan sosial membuat anak kesulitan bertemu dan bermain bersama teman-teman, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Padahal, dunia anak adalah dunia bermain. Sehingga, hal ini menjadi tugas orang tua untuk bisa menciptakan suasana bermain di rumah agar anak tidak kehilangan hak bermainnya.
Anindita (2018), mahasiswa Undip yang tergabung dalam Tim II KKN periode 2021 menyusun sebuah program psikoedukasi yang diberi judul “Orang Tua Sebagai Teman Bermain Anak”. Materi program diantaranya adalah pengetahuan tentang kesehatan mental anak, gejala gangguannya, bagaimana pandemi dapat mempengaruhi kesehatan mental anak, dan tentunya tips bagaimana orang tua bisa ikut terlibat dalam kegiatan bermain anak, serta beberapa inspirasi atau ide permainan apa saja yang dapat dilakukan di rumah.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk bermain (homo ludens). Bermain tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Terutama ketika sudah menjadi orang tua, bermain bersama anak dapat menjadi wadah orang tua untuk mempelajari proses emosional anak karena melalui bermain, emosi anak dapat tersalurkan dan terlihat. Seperti contohnya melalui ekspresi. Maka, program ini mengajak keterlibatan orang tua dalam permainan agar orang tua juga bisa mengawasi perkembangan serta keadaan mental anaknya dan meningkatkan kedekatan atau bonding antara orang tua dengan anak.
Materi program disusun dalam bentuk booklet dan video yang selanjutnya dikirimkan melalui WhatsApp Group Ibu-Ibu PKK seperti yang sudah disepakati bersama perwakilan warga dan pihak otoritas setempat mengingat pelaksanaan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3-20 Juli 2021 dan diperpanjang lagi hingga 2 Agustus 2021.
Program ini sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2021 dan mendapatkan respon yang baik. Beberapa menilai program ini sangat bermanfaat terutama untuk ibu-ibu muda yang sedang membimbing putra-putrinya, maupun bagi yang anak-anaknya sudah dewasa, sebagai referensi ilmu yang dapat ditularkan kepada anak cucu.
Penulis : Anindita Hany Praditya / Psikologi 2018
DPL : Muhammad Zulfa Alfaruqi, S.Psi., M.A.