Mahasiswa Universitas Diponegoro Ajak Masyarakat Membuat Diversifikasi Produk Kombinasi Jagung dan Ikan Lele

Grobogan (27/7/2021). Dusun Pojok-Carat merupakan sentra pertanian jagung di Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan. Melimpahnya hasil jagung menjadi salah satu potensi yang layak dikembangkan. Saat ini masyarakat masih menjual hasil panen jagung dalam bentuk mentah padahal jagung dapat dibuat menjadi berbagai macam produk diversifikasi yang tentunya memiliki nilai jual lebih tinggi. Diversifikasi produk sebagai upaya peningkatan keragaman produk sehingga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat. Selain itu di Dusun Pojok-Carat terdapat usaha budidaya ikan lele. Pemasaran lele dalam bentuk mentah di kedua dusun tersebut. Kecenderungan warga lebih suka mengkonsumsi protein unggas daripada ikan sedang pada ikan kandungan proteinnya tinggi.

Berakar kondisi tersebut mahasiswa Universitas Diponegoro – Dyah Galuh Fitriana (20) – membuat inovasi produk olahan jagung dan ikan lele menjadi tahu walik berbasis pelatihan. Warga diberikan pengetahuan cara pengolahan produk olahan jagung dan ikan lele untuk meningkatkan produktivitas juga dapat membuka pandangan masyarakat terhadap peluang usaha. “Ibu rumah tangga di Dusun Pojok-Carat ini masih berfokus mengurus rumah dan membantu mengurus sawah. Di hari-hari tertentu ibu-ibu tersebut masih memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produktif sekaligus berpotensi membuka usaha baru”, tutur mahasiswa Universitas Diponegoro tersebut.

Pemilihan produk tahu walik disebabkan makanan ini masih asing dikalangan masyarakat khusunya bagi olahan ikan dan jagung. Sebagai media agar edukasi dapat diingat oleh masyarakat dibuatlah leaflet berisi kandungan gizi ikan lele dan jagung, bahan-bahan serta tahapan pembuatan.

Gambar Leaflet Cara Pembuatan Tahu Walik Lele Jagung

Kegiatan dilaksanakan pada 27 Juli 2021 di rumah kepala dusun, didahului dengan sosialisasi kepada warga mengenai produk diversikasi jagung dan ikan kemudian dilanjutkan pembagian leaflet dan praktik pembuatan produk di depan warga secara langsung. Dihadiri oleh 5-8 warga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran dosen pembimbing lapangan. Sulis yang merupakan salah satu warga Dusun Pojok menuturkan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Selama ini warga belum mengenal olahan kombinasi jagung dan ikan. Beliau dan ibu rumah tangga lainnya sangat berterima kasih karena diundang pada kegiatan itu.

Bahan dasar pembuatan olahan tahu walik ini tersedia di pasaran antara lain daging lele, jagung manis, tepung tapioka, tepung terigu, tahu pong, bawang putih, minyak goreng, garam, merica bubuk, dan kaldu bubuk. Pembuatan tahu walik juga mudah dan tidak memakan waktu lama. Kandungan gizi dalam tahu walik lengkap mulai dari protein hewani, nabati, kalium, hingga vitamin. Olahan ini dapat membantu anak-anak yang kurang suka makan ikan dan sayuran. Ada dua varian tahu walik lele jagung dalam bentuk goreng dan frozen serta ditambahkan tanggal kadaluarsanya. Makanan dalam bentuk frozen dapat bertahan 1-3 bulan.

Gambar Dua Varian Tahu Walik Lele Jagung

Sementara itu mahasiswa KKN UNDIP juga mengedukasi pentingnya pengemasan produk agar dapat diterapkan pengemasan yang baik dan sesuai aturan guna menunjang peningkatan penjualan dan nilai produk di mata konsumen. Pengemasan produk dan labeling menjadi ciri khas produk. Ketika ingin menimbulkan kesan pertama pada konsumen, pemilik usaha harus menerapkan pengemasan menarik dan sesuai standar agar mencegah produk dari kerusakan dan penurunan mutu.

“Pandemi Covid-19 memengaruhi ekonomi masyarakat. Kegiatan seperti ini dapat dijadikan jalan bagi warga khusunya ibu-ibu rumah tangga membantu perekonomian keluarga,” tutur kepala Dusun Carat-Sutikno. Harapannya melalui kegiatan pelatihan ini warga Dusun Pojok-Carat mampu memanfaatkan waktu produktifnya untuk berkreasi membuat produk olahan jagung dan ikan lele sehingga membantu meningkatkan produktivitas serta berpeluang membantu ekonomi keluarga.

Dyah Galuh Fitriana- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan- Universitas Diponegoro- Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M.,M.A.