Mahasiswi Psikologi UNDIP Memperkenalkan Manfaat Journaling dan Bagaimana Peran Keluarga Membantu Anak yang Mengalami Burnout Akademik

Kelurahan Jagakarsa (3/7/2021). Saat ini, sistem pendidikan di Indonesia sedang dilanda tantangan besar akibat pandemi COVID-19. Situasi ini mengakibatkan sekolah-sekolah di Indonesia harus mencari cara dan menyusun strategi baru untuk menyesuaikan kegiatan belajar-mengajar yang tetap menjamin tercapainya kompetensi, serta kemampuan anak menimba ilmu dan mengasah pengetahuan. Bagi siswa, tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). PJJ memiliki kelebihan seperti meluasnya jangkauan belajar dari waktu dan tempat yang berbeda, serta kemudahan untuk memperoleh informasi melalui internet. Namun, setelah dijalani lebih dari satu tahun lamanya, dampak lain yang ditimbulkan dari PJJ adalah stres, cemas, jenuh, dan bahkan sakit karena kelelahan serta mengalami burnout akademik.

Setelah mengikuti program 1 KKN yang membantu warga RT setempat memahami lebih dalam tentang burnout akademik, mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2020/2021 Theresia Steffany, melaksanakan program lanjutan kedua yang sesuai dengan tujuan ketiga SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu Hidup Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being). Pelaksanaan program ini dilakukan dengan sosialisasi modul psikoedukasi “Peran Keluarga Mengatasi Burnout Akademik Anak selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)  melalui webinar dan membagikan journaling kit (perlengkapan menulis jurnal) pada partisipan program. Webinar diadakan pada hari Minggu, 1 Agustus 2021, terbuka untuk seluruh partisipan dan non-partisipan (umum).

Webinar ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai burnout akademik dan kesehatan mental, memberikan gambaran peran dan dukungan keluarga dalam membantu anak yang sedang burnout akademik selama PJJ, memperkenalkan journaling dan perannya dalam mengatasi burnout akademik, serta melaksanakan sesi sharing bersama. Antusiasme dari peserta terlihat ketika pelaksanaan webinar diwarnai dengan berbagai pertanyaan yang diberikan kepada narasumber. Selama sesi berlangsung, beberapa siswa dan orang tua siswa SMP-SMA di wilayah RT setempat juga saling berbagi cerita pengalaman selama menjalani PJJ dan mendampingi anak yang menjalani PJJ.

Di akhir sesi, peserta mendapatkan modul psikoedukasi dan journaling kit yang dikirimkan ke rumah masing-masing, sesuai dengan protokol kesehatan. Peserta juga berkesempatan mengikuti 1 kali sesi peer counseling gratis dalam kurun waktu 2-5 Agustus, 2021.

Oleh: Theresia Steffany

DPL KKN          : Muhammad Mu’in, S.Kep., M.Kep., Ns.S