PANDEMI MEMBUAT CEMAS? YUK ATASI BARENG MAHASISWA UNDIP!
Pakintelan, Gunung Pati (17/07) – Munculnya virus varian baru yang dikenal dengan Covid-19 diduga berasal dari China memasuki Indonesia sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini. Hal ini mengakibatkan perubahan besar pada masyarakat terutama dalam ranah kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan tersebut membuat banyak masyarakat beradaptasi ulang sehingga mengalami kecemasan.
Berdasarkan research kesehatan mental selama pandemi yang dilakukan oleh Wayan, Bondan dan Listiono pada Juli, 2020 lalu menyimpulkan bahwa 55% penduduk Indonesia mengalami gangguan kecemasan selama pandemi berlangsung dengan hasil paling banyak dialami oleh perempuan di usia muda (20 – 30 tahun).
Hal tersebut sejalan dengan jawaban survei pada link Google Form yang disebarkan sebelum pekasanaan program tentang pemilihan topik edukasi pada remaja RW VI Pakintelan, dengan hasil bahwa kebanyakan dari mereka membutuhkan pengetahuan lebih tentang kecemasan karena sedang mengalaminya. Ada beberapa alasan seperti, “karena saya sering mengalami kecemasan” , “perasaan yang selalu muncul disetiap tindakan dan hal yang saya kerjakan” , dan “karena saya merasakan banyak beban”.
“Bagaimana cara mengatasi kecemasan pada orang dewasa terutama pada saat kondisi yang sangat semrawut saat ini, apalagi ketika orang tersebut dalam kondisi perekonomian menengah kebawah, ditambah tekanan pekerjaan, tekanan waktu, lalu tekanan dari adanya peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tentunya memerlukan solusi yang pasti guna memenuhi kebutuhan hidup mereka, bagaimana langkah yang ditempuh oleh individu yang mengalami kondisi tersebut?”. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh Mas Harun sebagai remaja RW VI Pakintelan saat program kerja berlangsung.
Dari permasalahan yang sudah diuraikan, mahasiswa Undip membuat program kegiatan ‘Break Anxiety : Atasi kecemasan selama Pandemi Covid-19’ yang memiliki tujuan agar masyarakat mampu mengatasi kecemasan yang dialami dan dirasakannya supaya tetap sehat mental selama pandemi berlangsung. Kegiatan akan dilaksanakan di RW VI Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada hari Sabtu, 17 Juli 2021 pada pukul 10.41-12.37 WIB. Dikarenakan adanya kebijakan dari pemerintah terkait PPKM Darurat, maka program kegiatan dilaksanakan secara online melalui Grup Whatsapp dengan jumlah anggota 63 dari remaja RW VI Watusari, Pakintelan. Pelaksanaan program dilakukan dengan sosialisasi melalui pembagian modul dan poster kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta pembagian link evaluasi yang diberikan tiga hari setelah program terlaksana.
Tanggapan dari remaja RW VI sendiri sangat baik dan sangat antusias. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa pertanyaan melalui grup bahkan hingga melalui pesan pribadi. Pertanyaan yang dilontarkan tentu saja seputar kecemasan yang dialaminya, baik pada diri sendiri maupun orang lain selama pandemi Covid-19. Dengan adanya pertanyaan tersebut, diskusi berjalan dan komunikasi dua arah terjalin antara mahasiswa dengan remaja RW VI Pakintelan selama kegiatan berlangsung.
Dengan adanya program kerja dari mahasiswa Undip tersebut, diharapkan remaja RW VI Kelurahan Pakintelan mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya selama pandemi Covid-19 berlangsung supaya kesehatan mental tetap terjaga ditengah situasi dan kondisi dunia yang berubah total.
Penulis : Latifia Aisya Sakina, 15000118120065 (Psikologi/Fakultas Psikologi)
Dosen Pembimbing : Rosa Amalia, S.Pi., M.Si