HEBOH! TIM II KKN UNDIP MENGOLAH DIVERSIFIKASI IKAN LELE MENJADI NUGGET SEBAGAI MAKANAN BERPROTEIN TINGGI DIMASA PANDEMI COVID-19

Mertoyudan, Magelang (3/8) – Kondisi pandemi saat ini mengharuskan semua orang untuk selalu  meningkatkan stamina, tak terkecuali pada masyarakat dipedesaan. Masyarakat tetap harus memastikan asupan gizi bisa terpenuhi agar daya tahan tubuh tetap stabil, sehingga virus berbahaya tidak mudah menyerang. Dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh di tengah pandemi Covid-19 ini, mengonsumsi makanan bergizi sangat dianjurkan. Gizi seimbang merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia

Aspek nutrisi yang terkandung dalam ikan, mempunyai potensi untuk mencegah infeksi dari bakteri, jamur, dan virus. Prinsip dalam meningkatkan daya tahan tubuh adalah menjaga berat badan normal, menjaga asupan makanan yang beragam sehingga dapat asupan berbagai macam zat gizi. Olahan ikan yang bervariasi dapat meningkatkan gizi dan mengurangi mengkonsumsi makanan instan yang berpengaruh pada kesehatan. Olahan makanan yang variatif juga akan meningkatkan perekonomian keluarga masyarakat

Kegiatan KKN TIM II Undip oleh Nadia Rifiana Safitri dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas asupan gizi seimbang berupa makanan berprotein tinggi untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat di Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Pengolahan diversifikasi dilakukan pada 27 Juli 2021 dengan membagikan olahan diversifikasi ikan lele menjadi nugget kepada anak-anak sekitar di Desa Mertoyudan, dan juga memberikan booklet  di WhatsApp groubibu-ibu PKK. Selain itu usaha ini dapat dikembangkan sebagai sumber ekonomi keluarga atau bentuk kewirausahaan. Kewirausahaan merupakan upaya mendayagunakan potensi daerah dan masyarakat yang tersedia. Program pelatihan berupa inovasi usaha berbahan dasar ikan sebagai makanan berprotein tinggi dimasa pandemi covid-19 di Desa Mertoyudan secara umum diharapkan akan meringankan beban masyarakat terdampak pandemi yang sangat membutuhkan kestabilan konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang seimbang dan menjadi sumber tambahan keuangan keluarga.

Gambar 1: Menyampaikan Booklet kepada Ibu-ibu PKK Melalui WA Group

Pengetahuan tentang bahan-bahan yang digunakan mudah dipahami. Dalam proses pembuatan dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam mengikuti setiap tahapan. Produk yang sudah jadi bisa langsung dinikmati dan juga bisa disimpan sebagai stok makanan dalam bentuk makanan beku. Produk makanan cemilan berupa Nugget Ikan terdiri dari ikan lele yang sudah diblender dengan bumbu, seperti 5 siung bawah putih, 1 butir telur, 1 sdm garam, 1 sdm kaldu bubuk, 1 sdm gula pasir, 1 sdm lada bubuk, dan 200 ml air.  Kemudian dibalur dengan kocokan telur dan tepung panir. Untuk 500 gram daging ikan lele menghasilkan 6 potong nugget dengan ukuran 10 cm x 3 cm x 3 cm

Gambar 2: Alat dan Bahan Diversifikasilahan Ikan Lele menjadi Nugget

Keyakinan sensoris meliputi kepercayaan yang dapat dirasakan oleh indera seperti ikan memiliki bau yang amis dan memiliki duri yang diduga dapat menurunkan nilai kegemaran akan makan ikan. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan tersebut yaitu dengan mengolah daging ikan lele menjadi produk olahan berupa nugget ikan lele. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tentang manfaat ikan dapat meningkatkan kegemaran anak untuk makan ikan dan transfer informasi terhadap orang tua mengenai cara pembuatan nugget ikan lele yang sehat, tanpa bahan pengawet, dan tanpa MSG. Selain itu output produk yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan tambahan berupa pendapatan keuangan keluarga lewat penjualan.

Penulis : Nadia Rifiana Safitri/Perikanan Tangkap 2018/FPIK UNDIP

Dosen Pembimbing Lapangan: dr. Rani Tiyas Budiyanti, M.H.