PANDEMI COVID-19 YANG TAK KUNJUNG USAI, MAHASISWA KKN UNDIP BERIKAN TIPS AGAR BISNIS UMKM DAPAT TERUS BERJALAN

Gunung Putri (4/8), Pada keadaan terguncangnya kondisi ekonomi akibat pandemi ini, pembahasan yang menarik perhatian yang mengenai kondisi UMKM atau bisnis kecil yang dimiliki masyarakat. UMKM dinilai memiliki potensi yang baik dalam mempengaruhi ekonomi nasional namun juga memiliki tingkat rawan akan goncangan yang terjadi, contohnya seperti saat pandemi ini. Hal tersebut dikarenakan UMKM yang umumnya memiliki pangsa pasar yang belum cukup besar, SDM dengan pendidikan dan pengetahuan bisnis yang kurang, sehingga strategi bisnis yang dibangun kurang kokoh. Namun disisi lain UMKM juga memiliki potensi yang besar. Menurut Survey Bank Indonesia pada Maret 2021, menemukan bahwa 27,6% UMKM menunjukkan peningkatan penjualan dan 72,4% dinyatakan memiliki penjualan yang stabil. Namun menurut survey, dapat bertahannya UMKM tersebut dikarenakan telah diterapkannya strategi pemasaran dan penjualan digital.

Berdasarkan hal tersebut dan pemberitaan yang selama ini bermunculan mengengai UMKM di tengah pandemi, mahasiswa KKN Tim II UNDIP, Olivia Kristiani, berupaya untuk melakukan edukasi bagi masyarakat terkhususnya UMKM atau pelaku usaha kecil di daerah lokasi KKN. Dilakukannya edukasi bagi UMKM di Kel. Bojong Nangka sebagai Program kedua KKN Tim II UNDIP di Kel. Bojong Nangka karena berdasarkan survey lokasi diketahui bahwa banyak pelaku UMKM merasa bisnisnya terhambat selama pandemi. Pelaku UMKM mengatakan bahwa selama pandemi, penjualan bisnisnya menurun, ditambah terdapatnya berbagai peraturan seperti PSBB atau PPKM yang membuat bisnisnya menjadi lebih sulit berjalan. Oleh karena itu, tujuan edukasi mengenai bisnis UMKM di tengah pandemi yaitu untuk memberi motivasi dan pemikiran bahwa bisnis dapat terus berjalan walaupun di tengah masa pandemi yang salah satu caranya yaitu penjualan melalui platform digital, serta tidak lupa untuk terus mengajak masyarakat khususnya pelaku usaha UMKM untuk terus mengikuti protokol kesehatan.

Program sosialisasi kepada UMKM ini dilakukan pada tanggal 31 Juli dan 2 Agustus 2021. Proses edukasi dilakukan melalui sosialisasi secara langsung atau “door to door” dan singkat dengan menunjukkan poster yang berisi materi berupa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kelangsungan bisnis di tengah pandemi, dan diikuti dengan pemberian paket sembako, serta perlengkapan untuk menunjang pelaksanaan protokol kesehatan. Proses pelaksanaan edukasi dilakukan secara “door to door” agar materi sosialisasi dapat dijelaskan secara langsung kepada pelaku UMKM dan agar tidak menimbulkan kerumuman. Sosialisasi dilakukan secara singkat sehingga lebih efisien dan tidak mengganggu aktivitas bisnis para pelaku UMKM, namun tentunya juga tidak mengurangi esensi dari edukasi yang perlu disampaikan.

Berdasarkan sosialisasi yang telah dilakukan, diapresiasi dan mendapat respon yang positif dari para pelaku UMKM. Menurut komentar mereka, pelaku UMKM tersebut menjadi lebih paham khususnya mengenai penjualan secara digital melalui berbagai e-commerce. Hal tersebut karena selama ini pelaku UMKM tidak paham bagaimana sistem penjualan digital dan terkendalanya dalam hal media yang dimiliki atau gadget yang kurang memadahi untuk penjualan secara digital. Selain itu, pelaku UMKM menjadi lebih sadar untuk tetap menerapkannya protokol kesehatan demi menjaga kesehatan dirinya sendiri dan menjaga kelangsungan bisnisnya. Pelaku UMKM juga berharap kepada berbagai pihak agar kedepannya dapat dilakukannya sosialisasi kembali mengenai penjualan secara digital melalui berbagai e-commerce.

Penulis: Olivia Kristiani, Ilmu Ekonomi – Fakultas Ekonomika dan Bisnis

DPL: Solikhin, S.Si., M.Sc.