Mahasiswa KKN UNDIP Promosikan Pembuatan Lubang Resapan Biopori Untuk Program ZERO WASTE, Solusi Banjir Di Musim Hujan, Dan Kekeringan Di Musim Kemarau

Bekasi, (4/8/2021) – Program 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah karena dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.

Membuat lubang resapan biopori merupakan salah satu kegiatan warga untuk mendukung program zero waste. Selain itu, lubang resapan biopori juga dapat mejadi solusi menghadapi banjir di musim hujan serta menghindari kurang air di musim kemarau.

Apa itu lubang resapan biopori? Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Menurut Bapak Rifani, warga RT 02 Taman Laguna yang telah membuat lubang resapanbiopori di lingkungan rumahnya, masalah genangan air yang selalu dihadapi setiap hujan di taman depan rumahnya saat ini  sudah tak ada lagi. Proses pembuatan lubang resapan biopori tergolong mudah. Pertama, cari posisi lubang yang diinginkan dan harus berupa tanah lempung. Kemudian, tanah itu dicongkel sedikit dengan sendok tanaman,  lalu perdalam dengan alat pembuat lubang biopori. Lubangya kurang lebih sedalam 1 meter. Setelah lubang itu jadi, masukan pipa paralon yang sesuai dengan diameter lubang yang dibuat. Lubang resapan biopori pun siap dipakai untuk tempat mebuang sampah-sampah organik, daun, rumput, dan tanaman- tanaman terpangkas.

Jika hujan turun, airnya akan masuk ke lubang serapan biopori dan menghilangkan genang-genang yang di sekitarnya. Di sisi lain, lubang resapan biopori juga dapat mempercepat recovery air tanah, jadi saat kemarau kita tidak kekeringan

Penulis – Baihaqi Chandra Luqmana – Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

DPL : Drs. Dul Muid, M.Si., Akt