STRESS DIKALA PANDEMI? MENANAM HIDROPONIK BISA MENJADI SOLUSI
Tambakrejo (2/8). Selama Pandemic covid-19 pemerintah menghimbau masyarakat untuk stay at home dan menerapkan social distancing untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Pandemi covid-19 memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia, salah satunya berdampak pada kesehatan mental seseorang. Pembatasan sosial menjadikan seseorang merasa terlepas dari dunia luar atau hubungan dengan orang lain. Hal ini bisa menyebabkan perasaan “kurang makna”. Selain itu berbagai permasalahan seperti finansial, pengangguran dan beban yang bertambah juga dapat meningkatkan stress pada diri seseorang. Berdasarkan data yang ditemukan diketahui bahwa kebijakan mengenai pembatasan sosial tersebut membuat warga merasa jenuh dan stress.
Dimasa pandemic covid-19 ini hobi menanam berbagai jenis tanaman mulai bersemi kembali. Terutama ibu-ibu di kelurahan Tambakrejo, mereka senang menanan berbagai jenis tanaman hias hingga obat-obatan. Namun ibu-ibu memiliki keterbatasan untuk membeli pot dikarenakan harganya yang mahal bagi mereka.
Maka dari itu mahasiswa KKN UNDIP TIM II melaksanakan program “Hortikultura Therapy : bercocok tanam menggunakan media hidroponik dengan botol bekas”. Menurut Davis (1994) Hortikultura terapi adalah salah satu teknik intervensi yang menggunakan media tanaman, aktivitas berkebun dan kedekatan terhadap alam yang digunakan sebagai program terapi dan rehabilitasi. Program ini dilakukan sebagai upaya untuk mengelola stress yang dirasakan para ibu-ibu dengan cara melakukan aktivitas yang menyenangkan. Karena ketika seseorang melakukan aktivitas yang menyenangkan, tubuh akan menghasilkan hormone dopamine sehingga hal itu akan memberikan rasa bahagia. Selain itu penggunaan media hidroponik dipilih karena dapat menghemat pengeluaran karena pembelian pupuk dan juga tidak perlu membeli pot karena dapat menggunakan botol bekas sebagai media tanam. Disamping itu dengan memanfaatkan botol bekas kita pun turut menjaga pencemaran lingkingan serta berkontribusi dalam menyukseskan agenda SDGs.