Sakit Gigi di Masa Pandemi COVID-19? Masyarakat Mandiri Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah!

Semarang (26/07/2021) Hampir dua tahun berlalu, namun pandemi COVID-19 masih merebak di seluruh dunia dan belum terkendali hingga hari ini. Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 28.228 orang menjadi total 3.194.733 kasus pada Senin (26/7). Masyarakat dituntut untuk semakin memperketat Protokol Kesehatan 5M, yang terdiri dari Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut di tengah pandemi COVID-19 ternyata tidak kalah penting. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan gigi berlubang dan gusi berdarah, namun dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan dan berpotensi terjadi komplikasi ketika terinfeksi virus corona. Penyakit pada gusi dapat meningkatkan 25 persen risiko penyakit jantung dan tiga kali risiko diabetes. Ternyata kesehatan gigi dan mulut juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan!

Berdasarkan Surat Edaran PDGI Nomor 2776/PB PDGI/III-3/2020 tentang Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi Selama Pandemi Virus COVID-19 seluruh perawatan gigi dan mulut perlu ditunda kecuali pada kondisi darurat (dental emergency). Di sisi lain, masalah gigi dan mulut masih sering dialami masyarakat dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal inilah yang membuat Monica (20) yang merupakan salah satu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro tergerak untuk melakukan edukasi terkait protokol kesehatan dan upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di rumah selama pandemi COVID-19. Masyarakat juga perlu tahu kondisi darurat seperti apa yang memang membutuhkan perawatan segera oleh dokter gigi.

Kegiatan edukasi dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) melalui video yang diunggah di Youtube dan disebarluaskan di grup Whatsapp warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Setelah menonton video edukasi, warga mengisi kuesioner untuk mengevaluasi pemahaman materi dan menyampaikan pertanyaan terkait video tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab melalui pesan Whatsapp secara personal. Total 45 warga telah menangkap materi edukasi dengan baik dan antusias untuk menanyakan permasalahan gigi yang mereka alami. Masalah gigi dan mulut yang dialami warga, antara lain gigi berlubang, gusi bengkak, gusi mudah berdarah, dan adanya karang gigi.

Video edukasi yang diunggah di Youtube
(Youtube channel : Monica Brenda)

Masyarakat diberikan informasi yang tepat mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, termasuk menyikat gigi minimal dua kali sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur malam), berkumur dengan obat kumur, membersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi, mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali, mengurangi konsumsi kopi dan kebiasaan merokok, membatasi konsumsi makanan yang manis, serta rajin mengkonsumsi air putih. Masyarakat diberi informasi terkait cara-cara mengurangi sakit gigi secara alami di rumah, termasuk berkumur dengan air garam dan mengoleskan bubuk kunyit.

Keadaan darurat yang mengharuskan untuk segera periksa ke dokter gigi, antara lain perdarahan yang tidak dapat berhenti, infeksi dan bengkak yang menyebabkan sulit bernafas, patah tulang wajah yang menyebabkan sulit bernafas, gigi patah dan menyebabkan luka pada bibir atau gusi, serta penyesuaian gigi palsu atau kawat ortodontik. Selain kondisi tersebut, ketika ingin periksa ke dokter gigi harus melihat faktor urgensi, termasuk apakah kondisi tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan apakah mengalami rasa sakit yang terus menerus dan tidak tertahankan. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan konsultasi daring (teledentistry) dengan dokter gigi yang bersangkutan untuk meminimalisir kunjungan ke dokter gigi.

Pada 29 Juli 2021, Monica membagikan suvenir berupa masker, vitamin C, sikat gigi, dan pasta gigi kepada warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kegiatan pembagian suvenir dibantu oleh Ibu-Ibu Dasawisma sehingga suvenir diterima secara merata oleh setiap Kepala Keluarga. Dengan adanya program kerja KKN ini, diharapkan masyarakat semakin taat protokol kesehatan dan mandiri merawat kesehatan gigi dan mulut di rumah selama pandemi COVID-19.

Pembagian suvenir bersama Ibu-Ibu Dasawisma RT 06 RW 06
Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Penulis            : Monica Brenda Christy Primasari

                          Fakultas Kedokteran

                          Tim II KKN UNDIP Tahun 2021

Editor              : Dr. Ana Silviana, S.H, M.Hum