Dewasa-Lansia Desa Karangsambung Sering Keluhkan Resiko, Mahasiswa KKN UNDIP 2021 Galakkan Program DIET!

Edukasi dan pemberian media leaflet tentang Hipertensi, Diabetes dan Asam Urat

Kebumen, Karangsambung (23/07/2021) – Salah satu aspek pendukung dalam tujuan program SGDs yaitu tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Dalam rangka mendukung program SDGs 2015-2030, program screening dan edukasi kepada masyarakat diharapkan mampu untuk mencapai salah satu tujuan SGDs. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNDIP 2021 yakni Wiwin Pujiati (21th) pada tanggal 01 Juli 2021, keluhan yang umum ditemukan di desa Karangsambung adalah terkait banyaknya usia dewasa-lansia yang beresiko mengalami Hipertensi dan Diabetes. Selain itu, sebagian lansia pada survei juga banyak yang mengungkapkan keluhan nyeri pada sendi yang dicurigai merupakan dampak dari tingginya kadar asam urat dalam tubuh. Namun kebanyakan dari mereka ternyata belum pernah melakukan screening atau pengecekan kadar asam urat ataupun gula darah.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, program screening, edukasi dan promosi kesehatan terkait DM, Hipertensi dan Asam Urat diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sasaran dari program kerja mahasiswa ini adalah masyarakat Desa Karangsambung khususnya usia dewasa-lansia.

Screening Tekanan Darah

Program telah dilaksanakan dengan screening atau pengecekan 3 masalah utama yang menjadi fokus permasalahan yaitu tekanan darah, kadar glukosa, dan asam urat. Pada pelaksanaan program juga telah dilakukan edukasi dan pemberian leaflet kepada masyarakat. Pelaksanaan edukasi ini dilakukan langsung kepada sasaran masyarakat dewasa-lansia dengan tetap menaati protokol kesehatan. Pembagian masker juga tak luput dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat bersamaan saat pelaksanaan program kerja.

Screening kadar gula darah dan asam urat

Program Kerja dengan nama No DM!, No Hiper!, and No Gout!, YUK DIET! Ini disambut baik oleh masyarakat sekitar. “Saya senang kalau ada mahasiswa yang ngadain acara kaya gini, sangat membantu masyarakat yang ga punya uang buat cek kesehatan. Secara cek  kesehatan kayak gini di puskesmas kan paling engga 35 ribu, nah ini gratis. Siapa yang gak seneng. Jadi tau juga makanan apa yang boleh dan ga boleh dikonsumsi sesuai hasil cek nya” ujar Tri Winanti, 21th (23/7).