Tingkatkan Imun Tubuh Di Masa Pandemi COVID-19, Mahasiswa Ajak Masyarakat Membuat Ramuan Herbal

Semarang (29/07/2021). Untuk mencapai kesehatan tubuh yang optimal, diperlukan daya tahan (imunitas) tubuh yang baik sehingga tidak mudah terserang penyakit. Ramuan herbal telah menjadi bagian dari budaya turun-temurun yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Tanaman herbal terbukti memiliki khasiat antimikroba, antioksidan, antiradang, meningkatkan pencernaan, dan sebagainya. Di masa pandemi COVID-19 ini, tren penggunaan ramuan herbal tradisional kembali meningkat. Jangan salah, ramuan herbal memang bukanlah ramuan penangkal COVID-19 (belum ada data klinis untuk menyembuhkan COVID-19), namun ramuan herbal sesuai yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI bermanfaat untuk memelihara daya tahan tubuh, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Meskipun sudah banyak obat-obatan modern, penggunaan ramuan herbal masih sangat populer di daerah pedesaan maupun perkotaan. Ramuan herbal termasuk cara mudah dalam meningkatkan imunitas tubuh karena harga bahan yang murah, bahan baku yang mudah ditemukan, serta mudah dibuat dan dikonsumsi sendiri di rumah.

Monica (20) yang merupakan salah satu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro tergerak untuk membagikan buku saku ramuan herbal kepada warga RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Buku saku ini disusun sesuai Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor: HK.02.02/IV.2243/2020 Tentang Pemanfaatan Obat Tradisional Untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan. Buku saku tersebut berisi informasi umum tentang ramuan herbal, apa yang perlu diperhatikan ketika membuat ramuan minuman herbal, dan enam resep minuman ramuan herbal.

Buku saku ramuan herbal

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat minuman herbal beragam pada masing-masing resep. Salah satu resep ramuan herbal membutuhkan bahan kunyit, lengkuas, jeruk nipis, gula merah, dan air.  Bahan-bahan tersebut dicuci bersih kemudian kunyit dan lengkuas dihancurkan. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci berisi air dan direbus hingga mendidih. Tunggu hingga air sisa setengah kemudian matikan api dan saring dalam keadaan dingin. Ramuan tersebut dapat diminum 1 kali sehari sebanyak 1 ½ cangkir. Resep-resep lainnya menggunakan bahan kayu manis, jahe merah, kencur, temulawak, dan sebagainya.

Di samping pembagian buku saku, Monica juga menyediakan sampel bahan ramuan, yaitu kunyit, lengkuas, dan kayu manis. Pembagian buku saku dan sampel bahan ramuan herbal dibantu oleh Ibu Dasawisma dan disambut antusias oleh warga sekitar. Warga menunjukkan foto hasil ramuan herbal yang telah dibuat di rumah dan saling berbagi informasi terkaitresep minuman herbal lainnya. Dengan adanya program kerja KKN ini, diharapkan masyarakat mampu menerapkan budaya konsumsi minuman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh secara mandiri di rumah, terutama di masa pandemi COVID-19.

Pembagian buku saku dan sampel ramuan herbal kepada warga
RT 06 RW 06 Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
Hasil pembuatan
ramuan herbal
oleh warga RT 06

Penulis            : Monica Brenda Christy Primasari

                          Fakultas Kedokteran

                          Tim II KKN UNDIP Tahun 2021

Editor              : Dr. Ana Silviana, S.H, M.Hum