[ Jawaban Rintihan Semesta ] Mahasiswi UNDIP temukan cara mengolah limbah Styrofoam menjadi Lem !
Semarang (05/08) – Permasalahan lingkungan memang menjadi isu yang selalu menarik untuk dibahas, terlebih segudang permasalahan yang terdapat didalamnya mengingatkan kita bahwa ada PR besar yang harus dikerjakan. Salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi adalah menipisnya lapisan ozon, dimana dampaknya mengarah pada terjadinya pemanasan global (Global Warming). Penipisan lapisan ozon ini salah satunya diakibatkan oleh menumpuknya gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) pada atmosfer bumi. Gas CFC ini banyak digunakan pada produksi instalasi AC (Air Conditioner), kulkas, parfume, hair spray, serta pembuatan kemasan makanan minuman yakni styrofoam.
Styrofoam merupakan bahan plastik yang memiliki kerapatan rendah, bobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat menghantar panas. Hal inilah yang menjadikan Styrofoam diminati para pelaku usaha untuk menggunakannya sebagai kemasan makanan. Disamping kelebihannya sebagai insulator panas yang baik, rupanya terdapat pula berbagai ancaman bahaya dari penggunaan styrofoam. Bukan hanya ancaman untuk tubuh manusia, namun juga lingkungan. Dimana zat-zat kimia berbahaya penyusun styrofoam akan bereaksi ketika bercampur makanan dengan suhu panas. Selain itu, limbah yang dihasilkan dari penggunaan styrofoam akan terurai sangat lama, serta tidak dapat dimusnahkan dengan cara dibakar, karena akan melepaskan zat benzena ke udara yang akan berbahaya bagi makhluk hidup.
Wilayah RW 03 Kelurahan Tembalang merupakan salah satu wilayah yang besar potensi nya untuk mengembangkan usaha. Salah satu usaha yang banyak didirikan yakni tempat makan, dimana dalam usaha tersebut para pelaku usaha memakai kemasan styrofoam dalam packaging produknya. Hal ini menjadikan banyak limbah styrofoam yang menumpuk di wilayah tersebut. Melihat hal ini, Putri Ayu Nurjanah (22) selaku Mahasiswi Tim KKN II Undip mengambil langkah untuk mengurangi penumpukan yang terjadi dengan mengolah limbah styrofoam menjadi barang bernilai guna, yakni berupa lem serbaguna. Tidak hanya mengolah nya, Mahasiswi Undip tersebut juga mensosialisasikan kepada masyarakat warga RW 03 tentang bahaya penggunaan styrofoam, serta cara pengolahan limbah tersebut. Sosialisasi itu dilakukan melalui Webinar online dengan pemaparan presentasi yang dihadiri oleh warga RW 03 sebagai audience nya.
Tak hanya memaparkan secara materi saja, namun Mahasiswi Undip ini juga membuatkan video tutorial pembuatan lem dari limbah styrofoam agar lebih mudah dipahami masyarakat.
Dengan ditemukannya inovasi pengolahan limbah styrofoam, diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di wilayah RW 03 Kelurahan Tembalang. Disamping itu, program ini juga dinilai akan memberikan peluang terbentuknya UMKM diwilayah RW 03 dari proses produksi pengolahan limbah styrofoam.
Reporter : Putri Ayu Nurjanah
DPL : Zaki Ainul Fadli, S.S., M.Hum