Penyuluhan Penggunaan Pestisida Berbahan Alami di Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Puluhan Tengah Kec. Jakenan

IMG_0453

Selasa tanggal 25 Juli 2017, telah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi tentang upaya pemberantasan hama dengan menggunakan pestisida hayati atau pestisida yang berasal dari bahan-bahan alami. Sosialisasi tersebut bertempat di Dukuh Nelu Desa Puluhan Tengah, Kecamatan Jakenan Pati. Tujuan diadakannya penyuluhan atau sosialisasi tentang pemberantasan hama dengan menggunakan pestisida hayati karena mayoritas petani di Desa Puluhan Tengah cara memberantas hama ialah dengan menggunakan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat dosis serta dalam jangka waktu yang panjang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitar. Mengingat berbahayanya penggunaan pestisida kimia untuk pertanian di Desa Puluhan Tengah maka perlu diadakannya penyuluhan atau sosialisasi tentang pemberantasan hama dengan menggunakan bahan alami yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar. Penyuluhan atau sosisalisasi tersebut dihadiri oleh anggota kelompok tani Sri Rejeki dari dukuhan Nelu Desa Puluhan Tengah Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Tidak hanya dihadiri oleh anggota kelompok tani Sri Rejeki saja namun dari BPP atau Badan Penyuluh Pertanian juga turut hadir untuk memberikan informasi terkait tentang pertanian.

Sosialisasi tersebut disampaikan oleh mahasiswi KKN Jurusan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi berisi tentang pengenalan pestisida, pengenalan jenis-jenis pestisida seperti pestisida kimia dan pestisida alami serta materi yang berisi tentang cara pembuatan pestisida hayati atau pestisida alami. Tidak hanya materi dari mahasiswa KKN saja namun dari pihak penyuluh pertanian Kecamatan Jakenan juga memberikan materi kepada anggota Kelompok Tani Sri Rejeki terkait OPT atau organisme Pengganggu Tanaman serta cara menanganinya.
Anggota kelompok tani yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias dengan adanya sosialisasi atau penyuluhan tentang pemberantasan hama secara alami tersebut. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya anggota kelompok tani yang hadir serta banyak yang memberikan pertanyaan kepada mahasiswa KKN maupun kepada pihak BPP terkait dengan materi yang disampaikan. Kegiatan penyuluhan atau sosialisasi tersebut berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir dan tidak ada kendala dalam hal apapun.