Mahasiswa KKN Undip Ajak Pemuda Griya Katulampa Bogor Ambil Peran dalam Perang Melawan COVID-19

Dokumentasi: Berdiskusi dengan Pemuda- Pemuda Griya katulampa

Bogor (05/08), seperti ungkapan yang telah diucapkan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno, “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ungkapan yang sangat membekas dan terkenang yang mengartikan besar sekali harapan akan masa depan bangsa ini bersandar pada generasi mudanya. Berkembangnnya suatu peradaban negara sangat berkorelasi dengan pola pikir hingga tindakannya pada masa depan bangsa itu di kemudian hari. 

Terutama pada situasi sulit saat ini. Kondisi pandemi yang melanda hampir seluruh belahan bumi, situasi yang membuat banyak lapisan masyarakat mengalami “kebuntuan” dalam menjalani kehidupannya. Banyak yang kehilangan pekerjaan, penghasilan, teman, kerabat, sanak saudara, dan orang-orang tercintanya. Pandemi, menjadi salah satu rangkaian dari alur kehidupan saat ini yang paling banyak membuat orang-orang ditinggal pergi akan sesuatu maupun seseorang. 

Kehidupan bergotong royong telah menjadi ikon semangat kebangsaan sejak masa perjuangan kemerdekaan bangsa. Budaya inilah yang patut kita terus pertahankan bahkan disituasi pandemi seperti ini sudah seharusnyalah gotong royong dan sifat kekerabatan itu erat dengan jati diri setiap warga negara. Dalam kesempatan KKN ini mahasiswa Undip memberikan pengarahan serta mengajak berdiskusi bersama bagaiman para pemuda memandang mengenai pandemi ini, yang terutama dari sudut pandang mereka melihat kondisi tersebut dilingkungan perumahan mereka. Mahasiswa mengajak pemuda untuk memulai dari hal yang kecil sekalipun untuk menjaga keluarga mereka dirumah dengan itu baru bisa beranjak untuk menjaga melindungi tetangga-tetangganya. 

Penerapan protokol kesehatan sangat penting dan menjadi kunci dalam kesuksesan perang melawan Covid-19. Maka dari  itu mahasiswa memberikan penguatan untuk para pemuda agar tidak perlu sungkan menegur orang yang abai pada prokes dilingkungan perumahannya, dan mengajak untuk menyampaikan aspirasi mereka bilamana ada penanganan yang kurang atau ingin berpartisipasi langsung. Kami berharap agar pemuda/i dapat menjadi penggerak serta perantara informasi yang baik bagi lingkungan sekitarnya dikondisi saat ini.

Penulis: Bagus Priyo Susilo (Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya)

Dosen Pembimbing Lapangan: Ariska Nurfajar Rini, S.E., M.Sc

KKN TIM II 2020/2021 Universitas Diponegoro