Produktif Saat Pandemi: Budidaya Pakcoy di Rumah, Penuhi Kebutuhan Gizi
Semarang (30/07) Kegiatan mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro di tahun 2021 harus dilakukan secara terbatas karena adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. KKN Tim II Undip yang mengusung konsep “Pulang Kampung” dilaksanakan secara mandiri di lokasi tempat tinggal mahasiswa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Bertema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs”, KKN Tim II UNDIP dilaksanakan pada tanggal 30 Juni hingga 11 Agustus 2021 selama 43 hari.
Dimasa pandemi, masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kesehatan terlebih saat ini jumlah kasus penderita Covid-19 di Semarang sangat tinggi. Masyarakat tentu banyak melakukan aktivitas dari rumah dan mengurangi mobilitas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun mayoritas rumah tangga di perkotaan Semarang mau tidak mau harus tetap melakukan mobilitas keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan, terutama pangan. Masyarakat Semarang umumnya mengandalkan pemenuhan semua kebutuhan dapur dari membeli, baik berupa bahan mentah maupun barang jadi. Budidaya sayuran di rumah dapat menjadi solusi masalah ini yaitu sebagai bentuk ketahanan pangan hingga mengisi waktu selama pandemi di rumah.
Budidaya sayuran dapat dilakukan di rumah dengan skala rumah tangga atau home gardening. Pakcoy merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah ditanam namun mampu menghasilkan dan mencukupi kebutuhan pangan dirumah sehingga cocok dibudidayakan secara home gardening bagi pemula. Pakcoy dapat dipanen sektar 30-45 hari setelah ditanam, syarat tumbuh pakcoy pun tak sulit dengan resiko penyerangan hama dan penyakit yang rendah. Kandungan gizi pakcoy seperti serat, vitamin A, B6, dan C, zat besi, magensium, kalsium, protein, serta karbohidrat menjadikan pakcoy sebagai sayuran padat gizi. Kalori pakcoy juga tergolong rendah yaitu 9 kalori/70 gr. Pakcoy dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi karena mengandung vitamin A dan C tinggi yang berperan sebagai antioksidan tubuh.
Maka dari itu, Kenisha Adristi S selaku mahasiswa KKN Tim II UNDIP melaksanakan program edukasi mengenai budidaya pakcoy atau sawi sendok secara home gardening. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan budidaya sayuran skala rumah tangga khususnya pakcoy sebagai upaya pemenuhan kebutuhan sayuran secara mandiri dan pengisi waktu luang dikala pandemi Covid-19.
Program edukasi budidaya pakcoy dilakukan secara daring atau online kepada masyarakat RW 6 Kelurahan Pedalangan. Program ini dilaksanakan dengan membagikan modul berupa e-book dan poster melaui whatsapp, serta melakukan webinar dengan media zoom meeting. Selain itu, output dari program kerja ini yaitu memberikan media tanam dan benih pakcoy guna mendukung masyarakat untuk membudidayakan pakcoy.
Ibu Yayuk selaku Ketua RW 06 sangat menyambut hangat adanya program KKN edukasi budidaya pakcoy yang dilaksanakan.
“ Terimakasih atas pemberian materi, media tanam, dan juga benih yang diberikan pada warga RW 06. Semoga program tetap dapat terlaksana dengan baik walaupun disaat pandemi seperti ini. Semoga nantinya program kerja ini dapat bermanfaat bagi warga.”
Masyarakat RW 06 Kelurahan Pedalangan memberikan respon baik terhadap progam edukasi budidaya pakcoy yang dilaksanakan. Masyarakat, terutama ibu-ibu RW 6 antusias mendengarkan dan bertanya saat webinar dilakukan, juga melakukan budidaya pakcoy secara mandiri setelah program edukasi terlaksana.
Penulis : Kenisha Adristi S (23020318140047), Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, KKN Tim II UNDIP 2021
Editor: Rosa Amalia, S. Pi., M. Si.