Jaga Diri Tetap Sehat Saat Pandemi, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Galakkan Konsumsi Daun Kelor Kaya Antioksidan Kepada Ibu-ibu Rumah Tangga di Desa Keborangan

            Keborangan, Subah (18/7) – KKN telah menginjak minggu ke-tiga dalam pelaksanaannya. Nuansa yang berbeda kemudian muncul diakibatkan oleh adanya pelaksanaan PPKM darurat, dimana membuat pelaksanaan KKN kali ini diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Tidak terkecuali dengan pelaksanaan KKN yang bertempat di Desa Keborangan, pelaksanaan program KKN yang direncanakan dengan mengumpulkan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil kemudian beralih menyesuaikan anjuran yang ada yakni dengan menemui masyarakat satu per satu atau yang kemudian sering disebut sebagai pelaksanaan KKN door to door.

            Salah satu hal yang kemudian menjadi penting di pandemi ini adalah konsumsi bahan pangan dengan gizi seimbang serta tinggi antioksidan. Gizi seimbang pada makanan yang kita konsumsi kemudian dapat membantu mempertahankan regulasi dalam tubuh sehingga tubuh dapat terus bekerja dengan baik. Beberapa sumber bahkan menyebutkan konsumsi antioksidan dengan teratur terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Terdapat banyak sumber antioksidan yang terrdapat di alam, salah satunya adalah kelor (Moringa oleifera). Kelor mengandung asam amino yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan, sistein dan methionin. Daun kelor juga mengandung makro elemen seperti potasium, kalsium, magnesium, sodium, dan fosfor, serta mikro elemen seperti mangan, zinc, dan besi. Daun kelor merupakan sumber provitamin A, vitamin B, Vitamin C, zat besi, serta antioksidan yang tinggi dalam bentuk flavonoid. Banyaknya manfaat yang disediakan daun kelor ternyata tidak sebanding dengan pemanfaatannya di masyarakat. Edukasi dan penyuluhan tentang manfaat dan berbagai olahan yang dapat dibuat dari bahan dasar daun kelor kemudian diperlukan guna memberikan pilihan alternatif dalam pemenuhan nutrisi masyarakat di era pandemi.

            Program kerja kali ini bertajuk “Edukasi Mengenai Diversifikasi Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Sumber Nutrisi Pangan Alternatif”. Program kerja ini kemudian bertujuan dalam memberikan edukasi terhadap manfaat dan gambaran terhadap berbagai macam olahan dari daun kelor sehingga kemudian masyarakat dapat tertarik guna menambahkan daun kelor kedalam menu sehari-hari. Lebih lanjut, diharapakan dengan adanya konumsi daun kelor dapat meningkatkan taraf gizi masyarakat menjadi lebih baik sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Media mini booklet dan contoh olahan kelor yang dibagikan kepada ibu rumah tangga di Desa Keborangan

           Kegiatan edukasi secara door to door dilaksanakan selama dua hari yakni pada Sabtu, 17 Juli 2021 dan Minggu, 18 Juli 2021. Edukasi berfokus pada ibu rumah tangga yang bertempat di Desa Keborangan. Edukasi berjalan dengan melakukan penjelasan mengenai diversifikasi daun kelor (Moringa oleifera) sebagai sumber nutrisi pangan alternatif dengan media mini booklet yang berisi penjelasan mengenai manfaat daun kelor, cara pengolahan, serta beberapa resep masakan. Pendekatan lain yang kemudian dilakukan adalah dengan memberikan beberapa hasil olahan dari daun kelor yang kemudian diharapkan dapat menarik minat ibu rumah tangga agar mau mempraktikkan penggunaan daun kelor dalam menu sehari-hari. Kegiatan ini kemudian mendapatkan respon yang baik dari ibu-ibu rumah tangga di Desa Keborangan, hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan setelah sesi edukasi berlangsung.

Nama MahasiswaFadlan Wakhid Khifdillah
Fakultas/ ProdiSains dan Matematika/ Biologi
Nama Dosen KKNIr. Bambang Sulistyanto, M. Agr. Sc., Ph. D.
Keterangan Penulis