Manfaatkan Pipa Bekas, Mahasiswa KKN UNDIP membuat Hand Sanitizer Sistem Injak untuk Mencegah Penularan Covid-19.
Kuwonharjo, Magetan (05/08/2021) – Berdasarkan data dari instagram @jatimpemprov per tanggal 5 agustus 2021, telah terkomfirmasi total 8.371 warga kabupaten magetan yang terjangkit Covid-19. Penularan Covid-19 tergolong cepat dengan penambahan kasus baru sebanyak 120 orang yang terpapar. Ini didukung juga dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Dimana saat siang begitu panas dan saat malam cuaca menjadi begitu dingin yang membuat imun dapat menurun. Ditambah lagi semakin cepat penyebarannya dikarenakan ada varian delta yang sudah masuk juga di kabupaten magetan.
Bentuk penularan adalah ketika seseorang bersin/batuk dari sesorang yang sudah terpapar covid-19 lalu menutupnya dengan telapak tangan lalu setelah itu memegang benda-benda disekitarnya yang tanpa disadari virus tertinggal di benda tersebut. Tak terkecuali pada tempat-tempat cuci tangan atau handsanitizer yang disediakan di tempat umum.
Diperlukan tindakan untuk meminimalisir penyebaran covid-19 dengan mengurangi kontak fisik pada benda-benda disekitar ataupun pada tempat cuci tangan dan handsanitizer di tempat umum. Salah satu mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2021 Abdi M. Cahya Negara dari program studi Rekayasa Perancangan Mekanik, Sekolah Vokasi berinisiatip membuat handsanitizer sistem injak dengan memanfaatkan paralon bekas yang nantinya diharapkan bisa diperbanyak lagi oleh warga masyarakat sekitar. Dan jika nantinya terjadi kerusakan pada alat ini warga bisa dengan mudah menemukan bahan-bahan untuk membuat ulang lagi. Handsanitizer sistem injak ini tidak menggunakan tangan saat penggunaannya melainkan menggunakan kaki. Sehingga diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus covid-19.
Handsanitizer injak ini menggunakan pipa paralon ukuran ½ inch, 1 inch dan 4 inch. Untuk penggunaanya mudah saja tinggal diinjak sekali maka cairan akan otomatis keluar dari botol handsanitizer yang sudah dipasang.
Pada hari Kamis (05/08/2021), alat ini sudah diserahkan kepada Takmir musholla Baiturahman dan Musholla Baitul Hakim untuk digunakan oleh warga sekitar sebelum melaksanakan ibadah sholat 5 waktu. Warga sangat antusias dengan adanya alat ini. “Alatnya sangat membantu sekali mas, kemarin-kemarin kita menggunakan botol yang dilubangi lalu diisi sabun untuk kegiatan mencuci tangan sebelum masuk musholla, ini lebih praktis dan simpel serta mengurangi kontak langsung”, ujar Takmir Musholla Baiturrohman.
Alat ini disambut baik oleh jamaah musholla yang akan melakukan ibadah. Harapannya dengan adanya alat ini dapat mengingatkan para jamaah maupun warga sekitar untuk mengurangi kontak fisik serta memotong mata rantai penyebaran covid-19.
Penulis : Abdi M. Cahya Negara (D4 Sekolah Vokasi)
DPL : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M.Si