Manfaat Limbah Air Cucian Beras
Rabu (19/7/2017) tim II KKN UNDIP melakukan simulasi mengenai pemanfaatan limbah air cucian beras yang dijadikan sebagai pupuk cair. Simulasi tersebut dilakukan saat acara PKK Dusun Tanubayu Desa Duren Kecamatan Tengaran. Alasan pemanfaatan air cucian beras ini karena, setiap ibu rumah tangga setiap hari pasti mencuci beras, dan air cucian beras tersebut biasanya terbuang begitu saja. Padahal air cucian beras mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Pembuatan pupuk cair dari air cucian beras sangat sederhana sehingga mudah dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga, selain itu juga bahan yang digunakan mudah didapat. Cara pembuatan pupuk cair tersebut yaitu air cucian beras pertama yang masih pekat sebanyak 1 liter disiapkan di dalam botol mineral, lalu dicampurkan dengan masing-masing 1 tutup botol EM4 dan gula merah cair. Dikocok biar tercampur merata lalu botol ditutup dan dibiarkan/difermentasi selama satu minggu. Pupuk cair yang telah difermentasi akan beraroma mirip tape, pada saat itulah prprk cair siap digunakan untuk menyiram tanaman hias maupun sayuran.
Ibu-ibu PKK Dusun Tanubayu sangat antusias dengan adanya simulasi pupuk cair tersebut karena mereka baru mengetahui manfaat dari limbah air cucian beras tersebut. Biasanya air bekas cucian beras hanya dibuang begitu saja. Akan tetapi, dengan adanya simulasi tersebut para ibu rumah tangga menjadi tertarik untuk memanfaatkan air cucian beras itu untuk dijadikan pupuk cair. Selanjutnya, pupuk cair tersebut akan digunakan untuk menyirami tanaman yang ada di pekarangan rumahnya.