Baru-baru ini!! Mahasiswa Undip Kenalkan Jenis Vaksin dan Manfaat Jamu Kunyit Asam di Masa Pandemi
BLORA (17/7) – KKN Undip Tim II Tahun 2020/2021 yang sedang berlangsung dengan mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata”. Penulis, selaku peserta KKN melakukan pengabdian di kampung sendiri yaitu lingkungan kelurahan Karangboyo. Kelurahan Karangboyo merupakan kelurahan yang tergabung dalam bagian dari kecamatan Cepu serta berbatasan dengan kelurahan Ngroto dan kelurahan Ngelo.
Pandemi Covid-19 telah menghantui warga Karangboyo selama 1,5 tahun. Hal ini lah yang membuat warga Karangboyo mulai acuh dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah ataupun Kementrian Kesehatan. Ditambah lagi masyarakat juga dihebohkan dengan adanya berita-berita hoax yang ada di internet. Ditemui di rumahnya, Pak Sumiran selaku Ketua RT 4 (50) sudah mengupayakan agar warga di RT 4 mulai menerapkan kembali protokol kesehatan dengan cara menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan, hingga ajakan untuk berjemur bersama di depan rumah masing-masing. Namun, hanya beberapa warga saja yang melakukan kegiatan ini.
“Warga RT 4 sudah mulai menerapkan protokol kesehatan lagi yang sesuai dengan anjuran pemerintah, tetapi masih banyak warga yang bandel dan tidak pakai masker. Jadi banyak warga disini yang positif Covid-19,” ujar Pak Sumiran.
Melihat permasalahan yang ada tersebut, penulis bertekad untuk memberikan edukasi pada warga di lingkungan RT 4 mengenai jenis-jenis mutasi dari Covid-19, jenis-jenis vaksin untuk Covid-19, serta manfaat jamu kunyit asam sebagai salah satu tanaman obat keluarga yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran warga RT 4 untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan bersedia untuk di vaksinasi sebab pandemi belum usai. Pengenalan jenis mutasi Covid-19 juga diselingi dengan pengenalan khasiat dari jamu kunyit asam. Jamu ini dikenal sebagai anti bakteri, anti inflamasi, dan bahkan antivirus. Dengan pelaksanaan kegiatan ini, penulis berharap dapat memberikan motivasi pada warga RT 4 untuk bersikap antusias pada proses vaksinasi dan dapat memanfaatkan rempah-rempah di dapur sebagai upaya dalam membangun imunitas melawan pandemi Covid-19.
Program sosialisasi dan edukasi ini dilakukan dengan melibatkan warga secara tidak langsung. Untuk itu, informasi mengenai vaksin, jenis mutasi, dan khasiat jamu kunyit asam dibentuk dalam sebuah media cetak yaitu booklet atau majalah. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kerumunan yang dapat menyebabkan cluster Covid-19 yang baru. Booklet atau majalah ini juga dipublikasikan secara online melalui media sosial.
Penulis : Daivangga Maheswari
Editor : Prof. Dr. Dra. Meiny Suzery, MS.