“Better English for Brighter Future” Tapi Tidak Bisa Belajar Langsung di Pare? Let’s Join an Online Class!

Kediri, Pare (07/08/2021) – Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri memiliki potensi wisata edukasi yang unik dan menarik. Bahkan namanya sudah dikenal masyarakat luas dengan sebutan Kampung Inggris. Potensi utama dari desa ini adalah banyaknya lembaga kursus bahasa asing, serta didukung dengan potensi kebersihan Kampug Inggris, fasilitas penunjang kegiatan edukasi, dan wisata kuliner yang sudah mulai dikembangkan dengan pembuatan pusat oleh-oleh dan souvenir. Keberadaan potensi-potensi tersebut menambah daya tarik bagi Kampung Inggris sebagai daerah tujuan wisata edukasi. 

Pusat Oleh-Oleh dan Souvenir Kampung Inggris

Namun mulai tanggal 26 Maret 2020 lebih dari 150 lembaga kursus bahasa asing di Kampung Inggris, Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, terpaksa ditutup sementara karena pandemi Covid-19. Kegiatan belajar tatap muka di Kampung Inggris Pare kemudian sempat ditutup selama beberapa bulan. Hingga akhirnya kembali dibuka pada awal Agustus 2020. Kampung Inggris melakukan kegiatan New Normal dan kelas offline kembali dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Covid-19 jelas mengubah tatanan baru masyarakat dalam melakukan kegiatannya, dalam upaya adaptasi masyarakat perlu berfikir lebih kreatif dan inovatif serta memanfaatkan teknologi dengan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan. Begitu juga yang dilakukan institusi-institusi pendidikan di kampung Inggris Pare yang melakukan pemanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran baru. Kelas jarak jauh (online) dianggap menjadi solusi untuk tetap melakukan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi.

Kegiatan Briefing Kelas Online dengan Tutor

Sayangnya, hal tersebut tidak kemudian menjadikan perekonomian masyarakat yang awalnya turun menjadi stabil kembali, meningkatnya kasus positif Covid-19  di Indonesia yang hingga saat ini belum juga berakhir sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran masyarakat untuk datang langsung ke Kampung Inggris.

Mahasiwa Oseanografi Universitas Diponegoro Baeti Karomatul Hidayah dibawah bimbingan Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M.Si. dalam kegiatan “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) Melalui Kegiatan KKN” mencoba untuk melakukan promosi di media sosial untuk membantu menyebarnya informasi mengenai kelas online dan mengajak rekan-rekan mahasiswanya untuk mencoba belajar Bahasa Inggris dirumah. Upaya ini dilakukan dengan harapan tujuan pencapaian agenda Pendidikan berkualitas untuk semua (SDG-4) juga diharapkan dapat membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi (SDG-8) di masa Pandemi Covid-19.

“Walaupun beberapa kursus sudah dibuka untuk kelas offline tapi masih tetap sedikit yang datang jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi” tutur Bapak Matnurhasan Kepala Desa Tulungrejo dalam wawancara dengan Baeti.

Kondisi Desa Tulungrejo Saat Ini yang Sepi Pengunjung

Pada programnya Baeti turut melakukan kelas online dan sosialisasi dengan tutor mengenai beberapa website dan aplikasi yang mendukung berjalannya kelas berbasis digital seperti Kahoot, Otter, Pollscape, Sway, Educandy, Wordwall, Gartic, dan Oodlu dengan harapan kelas online tidak lagi hanya presentasi materi dan diskusi tanya jawab tapi juga dikemas dengan wadah yang lebih menarik memanfaatkan aplikasi dan game.

Bermain Sambil Belajar dengan Wordwall

Selain itu, Baeti juga membantu membuat promosi di media sosial dengan mengirimkan informasi kelas online melalui sosial media baik broadcast chat di Whatsapp ataupun menjadikannya snap di Instagram.

“Harapannya promosi ini selalu digencarkan yang dibantu dengan teman-teman mahasiswa karena dengan media sosial, produk UKMKM akan cepat dikenal masyarakat” tambah Bapak Matnurhasan.