PPKM Terus Diperpanjang, Mahasiswa Undip Ini Tawarkan Solusi Jitu Kepada UMKM

Semarang – Tingginya kasus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini, memaksa pemerintah untuk terus memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Adanya aturan ini membuat sejumlah UMKM memilih untuk menutup usahanya sementara karena adanya penuruan omzet yang sangat drastis. Sebagianpun ada yang tetap bertahan walau dalam keterpurukan.
Dalam rangka menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (UNDIP) Adam Gilang Ditsani menawarkan solusi kepada sejumlah UMKM yang terdampak pandemi di Kelurahan Wonodri, Kota Semarang. Solusi yang diberikan adalah berupa pengenalan dan pengedukasian mengenai salah satu kegiatan pemasaran atau promosi dengan memanfaatkan media digital atau internet yang biasa disebut dengan digital marketing.
Sebagai bagian dari pemasaran melalui media sosial, Adam memperkenalkan sejumlah UMKM di Wonodri pada Instagram untuk melakukan promosi dan memperkenalkan brand atau produknya kepada masyarakat luas terkhususnya target pasar yang menjadi sasaran. Adapun UMKM yang tertarik untuk bekerjasama antara lain adalah Story Dimsum, Java Frozen Food, Lima Warna Dalgona dan Boba, Juice Story, serta Sop Balungan Gadjah.

Kegiatan yang dijalankan antara lain adalah melakukan pengedukasian serta mendaftarkan usaha bisnis berbasis F&B (Food and Beverage) pada pesan layanan berbasis online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Dilakukan juga pengambilan foto produk sebagai bahan pengunggahan di media sosial maupun info produk pada layananan pesan antar online. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada akhir kuartal ketiga di tahun 2020, sebanyak 90% mitra UMKM merasa terbantu dengan adanya layanan GoFood yang memberikan wadah bagi pemilik bisnis untuk beradaptasi selama pandemi.
Selain itu, untuk UMKM yang berfokus pada penjualan makanan beku diperkenalkan dan didaftarkan pada e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee dengan pengedukasian cara pengelolaannya. Data yang dikemukakan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia melonjak 48,4% year on year (yoy) selama pandemi. Hal-hal tersebut yang menjadi alasan mengapa penggunaan platform digital dipilih untuk diperkenalkan dan diedukasikan kepada para pemilik UMKM.
“Adanya kakak mahasiswa disini itu jelas membantu, terutama dalam mempublikasikan kedai kami. Karna secara konvensional orang yang datang harapannya sudah berkurang sampai 50% lebih, nah dengan adanya bantuan (media sosial) diharapkan cakupannya lebih luas untuk menambah pengunjung kedai kami” ujar Ibu Kurnia Widiyanti, pemilik usaha Story Dimsum.
Harapannya dengan melakukan pengedukasian kepada para pemilik UMKM mengenai penjualan yang berbasis digital mampu untuk meningkatkan pendapatan usaha sehingga dapat tetap bertahan dalam situasi sulit seperti pandemi yang saat ini masih berlangsung, bahkan hingga kedepannya.