Bahaya Narkoba Lebih Rentan Terhadap Perempuan? Mahasiswi UNDIP Lakukan Upaya Preventif untuk Jauhi Narkoba!

Sosialisasi terkait poster tentang bahaya Narkoba #StopNarkoba

Depok(2/7) – Prevalensi warga negara Indonesia yang terlibat penyalahgunaan narkoba di 2010 diperkirakan sebesar 12 persen. Atau sekitar 30 juta orang Indonesia yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Indonesia. Data Badan Narkotika Nasional [BNN] menyebutkan 0,0026 persen di antaranya adalah perempuan. Artinya saat ini terdapat 782 perempuan Indonesia yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia kian memprihatinkan. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan pengguna dan pengedar narkoba saat ini diperkirakan mencapai 3,81 juta orang. Bahkan data mencatat 232 di antaranya masuk dalam jaringan distribusi narkoba. Perempuan sangat rawan dalam penyalahgunaan narkoba dan juga menjadi pengedar narkoba.

Ditengah situasi seperti ini, banyak orang yang ditimpali banyak masalah salah satunya karena hilangnya pekerjaan, kurangnya income, dan sulitnya mencari pekerjaan pada akhirnya membuat pikiran mereka untuk beralih ke narkoba. Dari yang kita tau bahwa narkoba bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja, tak mengenal umur tak mengenal gender.

Berangkat dari isu permasalahan yang kerap terjadi tentang kejadian terkait narkoba, maka perlunya dilakukan edukasi lebih lanjut yang difokuskan kepada remaja perempuan di Blok N dan RW 02 Perumahan Raffles Hills ini, guna mengantisipasi, mengajak mereka untuk mulai membuka pikiran serta membantu mereka supaya memiliki pendirian yang kuat untuk menolak segala ajakan dari siapapun terkait narkoba. Ditambah dampak yang akan diterima oleh perempuan pun dapat membahayakan dirinya sendiri.

Edukasi secara door to door kepada remaja perempuan

Sosialisasi Bahaya Narkoba Berbasis Gender ini dilakukan secara door to door dengan menaati protokol kesehatan yang telah dianjurkan. Saya sebagai Mahasiswi UNDIP pun memberikan edukasi kepada mereka untuk dapat memilih teman yang baik dan buruk, karena masih kurangnya pemberian informasi mengenai bahaya narkoba di lingkungan tempat tinggal saya, model sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi umum tentang bahaya narkoba serta paparan mengenai poster narkoba. “Memang di perumahan Raffles Hills ini upaya pencegahan bahaya narkoba dinilai masih kurang, kurangnya wawasan dan kondisi pandemi seperti ini bisa membuka celah bagi mereka yang tidak memiliki pendirian yang kuat untuk berani masuk ke dalam lingkaran narkoba” ucap salah satu peserta sosialisasi.

Diharapkan dari segala bentuk usaha dan upaya yang dikerahkan saya sebagai Mahasiswa UNDIP lewat sosialisasi yang dilakukan dapat membangun kepercayaan diri sosok perempuan untuk berani menolak dan tidak akan terjerumus ke lingkup narkoba yang membuat mereka akan susah keluar karena sudah kecanduan dan sudah dibawah pengaruh obat-obatan. Menyadarkan seseorang tentang bahaya narkoba itu tidak mudah, namun kita juga harus melakukan tindakan preventif agar mereka tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya.

Penulis: Anisa Maulina Rahma/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Politik dan Pemerintahan

DPL    : Dr. Ir. Eny Fuskhah., M. Si