Pandemi COVID-19 Kian Meradang, Mahasiswa UNDIP Cegah Penyebaran dengan Program “Proteksi Diri Dua Kali Lebih Kuat”
Penulis : Sofianisa Rahmawati
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Pinandoyo, M.Si.
Lokasi KKN : Kelurahan Wonotingal, Candisari, Semarang
Kelurahan Wonotingal (05/08/2021) – Memasuki gelombang kedua pandemi COVID-19, menjadikan Semarang sebagai salah satu kota di Jawa Tengah yang mencapai jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak di tahun 2021 ini. Bersamaan dengan itu, program tahunan yang diselenggarakan oleh P2KKN yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata) pun di tahun ini harus kembali dilaksanakan dengan format hybrid (kombinasi daring dan luring). Meski pelaksanaan dominan dilakukan secara daring, namun kegiatan ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa UNDIP untuk terus berkontribusi nyata bagi masyarakat di sekitarnya.
Salah satunya yang dilakukan oleh Sofianisa Rahmawati, mahasiswa UNDIP yang ditugaskan di Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Semarang. Bersama mahasiswa KKN lainnya yang berlokasi sama, mahasiswa yang akrab disapa Sofi ini membuat program kampanye dengan durasi 2 minggu yang mengangkat topik edukasi protokol kesehatan “Proteksi Diri Dua Kali Lebih Kuat”. Program ini dibuat berdasarkan observasinya selama 1 minggu di RW 03 Kelurahan Wonotingal. “Saat itu, masih banyak warga yang seakan abai dengan protokol kesehatan di masa pandemi. Beberapa dari mereka bahkan berkumpul untuk berjemur di pagi hari tanpa menggunakan masker, padahal pandemi COVID-19 saat itu sedang ganas-ganasnya.” ungkap Sofi pada Senin (02/08).
Melalui kampanye ini, terdapat 2 program yang dilaksanakan. Pertama, yaitu program yang memfokuskan kegiatan untuk mengajak masyarakat melindungi diri dengan cara melakukan vaksinasi serta kedua, yaitu program yang memfokuskan untuk mengajak masyarakat melindungi diri dengan menggunakan masker yang tepat. Pada program pertama, kegiatan yang dilakukan meliputi pembuatan dan pemasangan banner serta poster yang berisi edukasi terkait hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pra dan pasca vaksinasi serta sosialisasi terkait vaksin secara door to door. Pemasangan banner dan poster terkait edukasi vaksin dilakukan dengan menentukan tempat-tempat strategis agar warga yang berlalu-lalang dapat dengan mudah menerima informasi yang tercantum dalam poster. Sejumlah titik pemasangan banner dan poster vaksinasi yaitu diantaranya pada gapura, masjid, pos kamling, dan sebagainya.
Sedangkan untuk sosialisasi vaksin door to door dipilih dengan tujuan menghindari kerumunan masyarakat serta dinilai lebih efektif dalam penyampaian pesan karena interaksi dilakukan secara dua arah. “Yang berkesan dari kegiatan ini yaitu ketika saya memperoleh antusiasme dari warga terkait topik seputar vaksin ini, saya mendapat kesempatan juga untuk menjelaskan kepada mereka terkait apa saja yang harus dilakukan jika ingin vaksin tapi punya komorbid, soalnya ternyata banyak warga di sana yang mengalami situasi demikian,” pungkasnya.
Tak hanya itu, pada kesempatan lainnya, Sofi juga diberikan kesempatan oleh kelurahan setempat untuk aktif berpartisipasi dalam membantu berjalannya kegiatan vaksinasi di kelurahan serta fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas Kagok. Kegiatan vaksinasi, yang menjadi salah satu prasyarat penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah setempat ini pun, berhasil berjalan dengan lancar dihadiri oleh lebih dari 250 orang pada Senin (26/07).
Sedangkan untuk program kedua yang dibuatnya, Sofi memiliki fokus untuk mengajak masyarakat melindungi diri dengan penggunaan masker yang tepat, kegiatannya meliputi edukasi penggunaan masker dua lapis dan edukasi cara membuang masker dengan baik dan benar. Kegiatan ini hadir karena berdasarkan observasi, nyatanya masih banyak masyarakat yang menggunakan masker jenis scuba maupun hanya menggunakan 1 lapis masker saja di saat gelombang 2 pandemi.
Edukasi ini memanfaatkan media poster yang didesain dengan menarik untuk ditempelkan bersamaan dengan poster edukasi vaksinasi. Tak hanya itu, Sofi beserta mahasiswa KKN juga turut melakukan edukasi dengan cara sosialisasi door to door sekaligus mendistribusikan 83 paket COVID-Kit yang berisi makser medis dan vitamin C.
Sebagai pendamping mahasiswa KKN, Pak Yulius, Ketua RT 06/03, pun menyambut program yang telah dilaksanakan dengan hangat, “Saya senang sekali bisa membantu para mahasiswa KKN untuk bersama mengingatkan warga akan protokol kesehatan saat pandemi ini. Warga pun juga terlihat antusias ketika para mahasiswa melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah,” ungkapnya. “Harapannya, dengan dilaksanakannya program “Proteksi Diri Dua Kali Lebih Kuat” ini, warga RW 03 Kelurahan Wonotingal dapat mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari sehingga penyebaran COVID-19 pun juga bisa semakin mereda dalam waktu yang lebih singkat,” ujar Sofi dalam sesi akhir wawancara.