Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Mahasiswa KKN Lakukan Pelatihan Membuat Hand Sanitizer dari Daun Sirih
Desa Pesanggrahan, Kabupaten Cilacap – Minggu (8/8/2021) Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kondisi masyarakat Desa Pesanggrahan dalam mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerindah dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 masih belum maksimal. Salah satu contohnya yaitu dalam penyediaan fasilitas cuci tangan yang masih belum menyeluruh. Oleh karena itu, masyarakat perlu membawa atau menyediakan hand sanitizer (pembersih tangan anti septik) secara mandiri sebagai pengganti dari mencuci tangan. Ada dua macam hand sanitizer, yaitu terbuat dari bahan kimia dan terbuat dari bahan alami. Hand Sanitizer berbahan kimia jumlahnya mulai terbatas di apotek maupun toko kesehatan lain karena jumlah masyarakat yang membutuhkan kian meningkat. Solusinya yaitu dengan membuat hand sanitizer menggunakan bahan alternatif lain.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Semarang bernama Adinda Putra Yuwono (21) melakukan penelitian bahan alternatif yang diperhitungkan tersedia dalam jumlah banyak, mudah dioleh, efektif dan efisien. Desa Pesanggrahan memiliki banyak tanaman sirih khususnya di daerah RT 04 RW 05. Daun sirih ini merupakan salah satu bahan alami yang aman digunakan sebagai bahan baku dalam membuat hand sanitizer. Dalam pembuatannya tidak memerlukan banyak alat dan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, sehingga hand santizer menggunakan bahan daun sirih ini sangat cocok untuk pembuatan skala rumah tangga.
Kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari bahan daun sirih dilakukan secara daring (online) karena mempertimbangkan kondisi Kabupaten Cilacap yang berada dalam Zona Merah penyebaran COVID-19 danuntuk meminimalisir terjadinya perkumpulan dalam masyarakat dalam rangka PPKM yang diberlakukan di Kabupaten Cilacap. Rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu Mahasiswa KKN membuat video pelatihan tentang proses pembuatan hand sanitizer menggunakan bahan daun sirih secara runtut dan dengan menarik supaya masyarakat dapat memahami dengan mudah. Kemudian Mahasiswa KKN juga membuat modul pelatihan yang berisi materi tentang COVID-19, pengertian hand sanitizer dan manfaatnya, serta tahapan pembuatannya. Modul tersebut tersusun dari 50% gambar dan 50% tulisan penjelas sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam menggali ilmu yang ada di dalamnya.
Proses pembuatan hand sanitizer tersebut diawali dengan mempersiapkan daun sirih sebanyak 50 gram, kemudian dicuci dan dikeringkan. Daun sirih tersebut dipotong secara kasar dan dimasukkan ke dalam wadah. Siapkan air panas sebanyak 200 ml lalu tuangkan ke daun sirih yang telah dipotong. Masukkan wadah tersebut ke alat pengukus dan kukus selama 15 menit. Angkat wadah dan saring daun sirihnya, sehingga diperoleh ekstrak daun sirih. Ambil sebanyak 50 ml ekstrak daun sirih, dan tambahkan 5 ml pesaran jeruk nipis ke dalam ekstrak tersebut. Maka cairan hand sanitizer telah siap digunakan. Masukkan carian tersebut ke dalam botol spray.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di RT 04 RW 05, dimana Mahasiswa KKN memberikan video pelatihan yang telah dimasukkan ke dalam flashdisk, beserta modul peltaihan yang telah dicetak dan hasil jadi dari hand sanitizer berbahan daun sirih. Pelatihan tersebut memperoleh respon positif dari pihak masyarakat dan Bapak Hidayat selaku Ketua RT 04 RW 05 sebagai salah satu solusi dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 yang ada di Desa Pesanggrahan.