Masih Abai dalam Menghadapi Virus Covid-19, Mahasiswa Universitas Diponegoro Tegaskan Pentingnya Menerapkan Protokol Kesehatan dan 5M di Desa Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Semarang

Pemasangan MMT “Kawasan Wajib Masker” di Pos Kamling RW 1 Jabungan

Jabungan (25/7). Sudah satu tahun lebih, tepatnya sejak Maret 2020, virus Covid-19 menyerang penduduk Indonesia dan akhir-akhir ini tambahan kasus positif meningkat drastis. Berkaca dari hal tersebut, maka pelaksanaan KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro Periode 2020/2021 kali ini dinamakan “KKN Pulang Kampung” dimana mahasiswa melaksanakan KKN di daerah masing-masing untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kasus aktif Covid-19 terbanyak berasal dari Pulau Jawa, dimana Jawa Barat menduduki urutan pertama, disusul oleh DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada kesempatan kali ini, saya melaksanakan kegiatan KKN di Desa Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Desa Jabungan sendiri berada di pinggir kota dengan luas wilayah 2.265 Ha dengan jumlah penduduk 4.306 jiwa dimana 80% masyarakatnya bertempat tinggal di Kawasan pemukiman pedesaan dan padat penduduknya, yang terbagi menjadi 6 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Tetangga (RT). Mayoritas warga Jabungan memiliki mata pencaharian sebagai karyawan swasta, buruh tani, dan buruh harian lepas.

Berdasarkan informasi dari Pak Abdul Mukti selaku Lurah Jabungan, menyatakan bahwa Desa Jabungan ini termasuk dalam zona hijau, dimana kasus aktif Covid-19 masih minim dan terkendali, tercatat saat ini terdapat 10 warga yang sedang isoman di rumah masing-masing. Namun, setelah saya melihat kondisi lapangan banyak sekali masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan dan penerapan 5M, terutama keengganan dalam penggunaan masker. Masih banyak warga yang tidak menggunakan masker saat bertemu dengan tetangga, melaksanakan aktivitas lainnya, serta banyak pula anak-anak yang abai menerapkan protokol kesehatan dan 5M saat bermain di luar rumah. Sehingga tidak diketahui, apakah minimnya kasus aktif Covid-19 di Jabungan benar adanya atau dikarenakan masyarakat yang memilih untuk tidak melakukan tes Antigen maupun Swab saat mengalami gejala awal Covid-19 karena adanya kendala biaya. Maka dari itu, dilakukan adanya pelaksanaan program kedua KKN yaitu “Sosialisasi Pelaksanaan 5M selama Pandemi Covid-19 dalam Mengurangi Penyebaran Virus Corona”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga Jabungan dari semua kalangan untuk selalu menerapkan protokol Kesehatan dan melaksanakan 5M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas di tengah pandemi. Namun, dalam pelaksanaannya, program ini berfokus pada warga RW 1 Jabungan, agar penyampaian informasi dan penyuluhan secara singkat akan pentingnya penerapan 5M lebih maksimal.

Pada saat pelaksanaan program, tepatnya Rabu, 25 Juli 2021, dilakukan pemasangan beberapa poster dan sebuah MMT mengenai 5M dan area wajib masker di sejumlah titik yang ramai dilewati oleh warga. Pemasangan poster ini dibantu oleh beberapa remaja RW 1 yang menandakan bahwa mereka peduli terhadap penerapan protokol kesehatan di wilayah tersebut. Selain pemasangan poster di sejumlah titik, saya melakukan sosialisasi secara door to door kepada beberapa warga RW 1 mengenai penerapan protokol kesehatan dan 5M, serta membagikan sejumlah masker medis dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker apabila beraktivitas diluar rumah dan bertemu dengan orang lain. Disamping itu, untuk menyebarkan informasi penting ini, saya juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya penerapan 5M kepada grup RW 01, Karang Taruna RW 01 dan Pelaku UMKM Jabungan secara daring. Respon yang diberikan oleh warga sangat beragam, ada yang menerima dengan baik penjelasan yang saya berikan adapula yang enggan saat diberikan masker medis. Menurut Pak Purwono selaku Ketua RW 1 Jabungan, mayoritas warga yang enggan memakai masker berasal dari kalangan lansia yang mengeluhkan susah bernapas saat menggunakan masker, sehingga mereka memilih untuk tidak menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari.  Disamping itu, masih banyak respon positif warga terhadap keberlangsungan program ini, khususnya di kalangan anak-anak hingga remaja yang mulai sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan 5M, terutama dalam penggunaan masker.

Adanya respon positif yang diberikan oleh Ketua RW 1 terhadap keberlangsungan program ini, karena adanya keluhan dari beliau sendiri, bahwa selama ini sosialisasi yang dilakukan masih minim, sehingga masyarakat banyak yang masih menganggap remeh adanya Virus Covid-19 ini. Harapan Pak Purwono selaku Ketua RW 1 setelah adanya pelaksanaan program kerja ini adalah masyarakat, khususnya RW 1 semakin banyak yang patuh terhadap protokol kesehatan dan 5M, sehingga dapat mencegah adanya penularan virus Covid-19 di wilayah tersebut. Selain itu harapan dari masyarakat lainnya yaitu semoga pandemi ini cepat berlalu, sehingga dapat melakukan aktivitas normal seperti kondisi sebelum pandemi. Diharapkan, setelah adanya program ini, masyarakat Jabungan semakin sadar akan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan dan 5M saat pandemi agar dapat mencegah penyebaran virus Covid-19.

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.

Pemasangan poster di beberapa titik RW 1 Jabungan
Pembagian masker dan sosialisasi singkat