Wujudkan Warga Desa yang Beretika dalam Sosial Media dan Mencegah Berita Hoaks

Jepara (18/07). Penggunaan media sosial saat ini nampaknya telah menjadi bagian penting dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain itu media sosial saat ini juga telah dijadikan sebagai tempat untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi.

Namun, akibatnya dari penyalahgunaan sosial media dalam menyebarkan informasi juga berdampak pada banyaknya para pengguna yang masuk ke ranah hukum ataupun mencoreng nama baik institusi/lembaga akibat dari penyebaran informasi pada sosial media yang tidak menggunakan etika. Di sisi lain, akibat menjamurnya sosial media banyak informasi-informasi yeng bermunculan yang belum diketahui sumber kebenarannya atau berita hoaks yang pada akhirnya menimbulkan pro dan kontra.

Untuk menyikapi hal seperti itu, mahasiswa KKN Tim II 2021 Universitas Diponegoro menyelenggarakan program Sosialisasi dan Diskusi Interaktif dengan pembahasan utama tentang “Etika Bersosial Media dan Mengatasi Hoax”. Tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan masyarakat desa Purwogondo, Kalinyamatan, Jepara agar memiliki etika dalam bersosial media serta mengajak warga agar lebih berhati-hati dalam menyikapi suatu berita yang beredar di masyarakat karena terdapat berita yang bersifat hoax atau berita yang dimanipulasi kebenarannya oleh suatu oknum tertentu.

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara virtual melalui media zoom dan diikuti oleh beberapa warga desa Purwogondo dan masyarakat umum. Kegiatan sosialisasi dan diskusi interaktif ini juga bertujuan untuk saling bertukar opini tentang topik yang diusung bersama partisipan kegiatan.

Marilah kita bersama-sama mewujudkan masyarakat yang bijak dalam bersosial media dan bijak dalam menyikapi suatu berita yang diterima. Media sosial merupakan sumber informasi yang baik dan jangan menyalahgunakan sosial media dengan menyebar informasi-informasi hoaks.

Penulis: Fredy Muhammad Albastomy (Sastra Inggris-FIB)
Dosen Pembimbing: Marwini, S. HI., Lc., M. Si