PRIHATIN ANGKA COVID-19 TINGGI, MAHASISWA KKN UNDIP MANFAATKAN GRUP WA IBU PKK UNTUK EDUKASI DAN PENANGKISAN HOAKS TERINTEGRASI

Kelurahan Bulusan, Tembalang (08/08/2021) – Pandemi COVID-19 (Coronavirus-19) masih terjadi hingga saat ini. Per hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2021, Jawa Tengah memegang peringkat tiga besar provinsi dengan kasus aktif dan akumulasi kasus meninggal karena COVID-19 tertinggi di Indonesia (sumber : covid19.go.id). Dengan angka yang tinggi tersebut diperlukan upaya-upaya preventif seperti edukasi kepada masyarakat dan penangkisan hoaks yang lebih efektif. Sayangnya, sarana edukasi COVID-19 melalui sosial media seperti instagram, twitter, youtube, tiktok, dan sebagainya sering tidak sampai ke beberapa lapisan masyarakat yang tidak menggunakan sosial media tersebut. Dari permasalahan ini, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 merancang sebuah program bernama “Inisiasi Sarana Edukasi Warga Terintegrasi”, program edukasi dan penangkisan hoaks melalui sarana yang lebih dekat dengan masyarakat yaitu grup whatsapp. Diharapkan program tersebut dapat memberikan manfaat berupa semakin mudah, tepat, dan jelasnya informasi mengenai COVID-19 yang diterima masyarakat.

Dokumentasi pelaksanaan program.

Program tersebut telah dilaksanakan di pertengahan hingga akhir bulan Juli 2021 dengan memanfaatkan grup whatsapp ibu-ibu PKK. Program tersebut dilaksanakan secara berkala setiap beberapa hari sekali di jam tertentu yang sekiranya banyak ibu-ibu sedang menggunakan ponselnya sehingga edukasi yang disampaikan segera dibaca oleh semua anggota grup. Edukasi yang diberikan disesuaikan berdasarkan prioritas masalah dan kebutuhan masyarakat.

Edukasi dan penangkisan hoaks yang pertama kali dilakukan adalah mengenai vaksinasi COVID-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah. Banyak warga yang memiliki pertanyaan dan keraguan terhadap vaksinasi karena maraknya hoaks kurang baik yang beredar di masyarakat.

“Mbak, saya sudah ikut vaksin dua kali kok masih kena covid ya?”

“Apakah ibu menyusui boleh vaksin, Mbak?”

“Setelah vaksin malah jadi pusing, muntah, bahkan diare itu kenapa ya, Mbak?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah beberapa contoh pertanyaan yang ditanyakan ibu-ibu PKK di sesi tanya jawab. Meskipun topik tersebut sudah banyak dibahas di berbagai sosial media, tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi-informasi dasar mengenai COVID-19 dan bingung harus bertanya kepada siapa yang dapat menjelaskan secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut dapat diatasi dengan adanya sarana edukasi dan penangkisan hoaks yang terintegrasi serta dekat dengan masyarakat melalui grup whatsapp.

Pada sesi edukasi dan penangkisan hoaks selanjutnya dibahas mengenai program 5M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas), apa yang harus disiapkan dan dilakukan saat isoman, informasi untuk memperoleh tabung oksigen, hingga update informasi dari kemenkes bahwa ibu hamil sudah diperbolehkan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.

Setelah dilaksanakan program ini diharapkan perkembangan informasi mengenai COVID-19 dapat disebarkan semakin cepat dan efektif ke semua lapisan masyarakat sehingga pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pandemi semakin baik, hoaks yang beredar dapat diberantas, dan semakin cepat Indonesia terbebas dari COVID-19.

Penulis : Intan Aprilisa Ilhami – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021