Pandemi Covid-19, Menyadarkan Pentingnya Literasi Finansial
Wilayah Rusunawa Penggilingan, yang saat ini menerima dampak besar tidak hanya secara kesehatan, tetapi juga ekonomi. Untuk itu, perlu diadakan sosialisasi mengenai literasi finansial sehingga mempermudah warga mengatur kondisi finansial dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 ini juga berdampak besar pada kondisi ekonomi, khususnya kemampuan finansial dan keuangan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan menyatakan hasil survei salah satu bank internasional pada 2020 menyebutkan generasi milenial berusia 25-44 tahun menjadi generasi yang paling terkena dampak pandemi Covid-19 dari sisi finansial. Karena itu, program literasi dan edukasi keuangan menjadi semakin penting dan krusial di masa pandemi. Literasi Keuangan yang baik akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Singkatnya adalah kemampuan untuk memahami dan menerapkan berbagai keterampilan keuangan, seperti manajemen tabungan pribadi, membuat penganggaran, dan investasi.
Manfaat utama dari literasi finansial adalah menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas, membantu individu agar kondisi finansialnya tetap stabil dan tidak fluktuatif. Untuk itu, mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi mengenai literasi finansial.
Manfaat kesadaran finansial menurut Opploans dan Investopedia adalah perencanaan tabungan untuk masa pensiun, membentuk dan mempertahankan anggaran yang seimbang, pendanaan untuk membeli rumah, pengetahuan mengenai asuransi untuk berbagai kebutuhan, mengawasi pengeluaran agar tidak membludak, pengetahuan mengenai investasi dan cara mengelolanya, tabungan kendaraan yang lebih tertata, pengelolaan dana untuk jenjang pendidikan, pengelolaan utang dan pinjaman agar tetap stabil, penggunaan jasa kredit yang tidak berlebihan, pembayaran pajak untuk aset dan penghasilan.
Hal-hal ini juga yang diusahakan agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari kesadaran finansial ini melalui tahap-tahap yang diberikan melalui program kedua Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu sosialisasi terkait “Literasi Finansial”.