MAHASISWA UNDIP MANFAATKAN PELUANG JAHE REMPAH DI MASA PANDEMI UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT SUKOREJO

Di awal bulan Agustus 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 melejit hingga 7,07 persen secara tahunan (year on year). Angka tersebut menunjukan bahwa Indonesia berhasil kembali ke zona positif pertumbuhan ekonomi, setelah beberapa triwulan terakhir berada dalam tekanan resesi akibat dampak pandemi Covid-19. Hal ini tentu harus dipertahankan agar perekonomian Indonesia bisa kembali stabil. Salah satu upaya untuk menstabilkan perekonomian adalah dengan cara meningkatkan perekonomian masyarakat secara merata.

Melalui kegiatan KKN, mahasiswa Undip melihat bahwa sebenarnya di masa pandemi ini ada peluang usaha yang cukup menjanjikan, yaitu dengan menjual jahe dan berbagai olahannya dengan sistem pemasaran online. Jahe merupakan rempah-rempah asal Indonesia yang memiliki kelebihan dalam hal kesehatan, kecantikan, dan campuran untuk membuat masakan serta minuman. Jahe ternyata juga mengandung senyawa yang berkontribusi kemampuan immunomodulator seperti gingerol dan shogaol. Imunomodulator merupakan zat atau substansi yang dapat memodifikasi respons imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, seperti mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu. Immunomodulator membantu memperkuat daya tahan tubuh, serta ikut melawan berbagai patogen seperti bakteri dan virus. Dari hal tersebut kita dapat mengetahui bahwa Jahe bisa membantu masyarakat untuk melawan virus Covid-19 yang sudah terjadi di Indonesia dalam 1,5 tahun terakhir ini.

Kampung Jawi Sukorejo adalah salah satu desa wisata di Semarang yang mengunggulkan budaya jawa serta makanan dan minuman khas Jawa dengan menawarkan suasana tempat seperti di pedesaan yang asri sebagai dara tarik tersendiri. Terdapat beberapa minuman tradisional yang berasal dari Jahe seperti Wedang Kawi, Wedang Jahe, Wedang Ronde, Wedang Uwuh, dan Bajigur yang dijual di sana. Ada juga 14 wedang rempah khas lainnya. Semua wedang tersebut mempunyai kekhasan masing-masing dan banyak disukai pengunjung. Namun, setelah pandemi terjadi, jumlah pengunjung yang datang ke Angkringan Kampung Jawi Sukorejo berkurang drastis pada hari biasa. Terlebih pada saat PPKM berlangsung penjual tidak bisa menjual dagangannya dan Kampung Jawi terpaksa ditutup sementara. Melihat masalah dan peluang tersebut, mahasiswa KKN Undip merasa perlu melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM di Kampung Jawi Sukorejo terkait dengan pengemasan wedang dan rempah-rempah serta pemasaran online guna mempertahankan perekonomian masyarakat.

Dilihat dari peluang yang ada, bahwasannya wedang rempah yang ada di Kampung Jawi Sukorejo banyak dinikmati oleh pelangganya dan manfaat dari wedang rempah sendiri sangatlah baik untuk tubuh guna meningkatkan imun dan melawan virus Covid-19, maka sudah tentu wedang rempah ini mempunyai pasar yang luas dan peluang penjualan yang besar. Maka dari itu, pada tanggal 2-3 Agustus 2021, Mahasiswa KKN Undip melakukan beberapa pengarahan mengenai pengemasan yang baik untuk produk olahan Jahe dan rempah lainnya. Mahasiswa juga membantu pelaku UMKM tersebut untuk membuat label produk agar produk wedang rempah di Kampung Jawi Sukorejo dikenal luas di kalangan masyarakat khususnya daerah Semarang. Selain itu diadakan pula pendampingan untuk membuka toko online di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Dengan begitu, walaupun pengunjung di Angkringan Kampung Jawi berkurang ataupun terpaksa angkringan ditutup karena PPKM, penjual tetap bisa memperoleh penghasilan dari jualan online. Usaha penjualan online ini juga bisa memperluas pasar dari produk wedang rempah tersebut dan dapat menambah penghasilan untuk para penjual dalam jangka panjang.

Ayu Widiyasari/Akuntansi2018

DPL: Dr. Ir. Martini, M.Kes.