Omset Menurun Karena Pemberlakuan PPKM, Mahasiswa KKN Undip Bangkitkan Eksistensi UMKM Dapoer Kenken!
Semarang (3/8) – Dalam situasi pandemi Covid-19, seluruh lapisan elemen masyarakat tanpa terkecuali terkena dampak ekonomi yang besar. Terjadi sebuah transisi yang memaksa seluruh masyarakat untuk dapat cepat beradaptasi dengan situasi agar tetap dapat mempertahankan usaha dan pekerjaannya agar mampu memenuhi penghidupannya. Berbagai cara pun telah dikerahkan pemerintah dan jajarannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat di tengah pandemi Covid-19, salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Banyaknya perubahan dari aturan kebijakan PPKM, mulai dari pergantian nama yang berubah tiap waktu berawal dari PPKM Mikro menjadi PPKM Darurat hingga sekarang PPKM Level 3-4, ditambah ketidakjelasan mengenai waktu berakhirnya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat ini banyak menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat tak terkecuali Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM).
Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor usaha terkena dampak pandemi Covid-19. Tak sedikit dari mereka yang mengalami kerugian dan penurunan omset yang tinggi. Padahal, UMKM ini diharapkan mampu menjadi roda pendorong pemulihan ekonomi dan menyerap angka pengangguran di Indonesia. Saat ini kunci mengembangkan UMKM yaitu inovasi dan transformasi digital. Selain itu, UMKM dinilai memiliki fleksibilitas untuk mengambil peluang lainnya sehingga bertransformasi dengan mengikuti situasi dan perkembangan di masyarakat. Pada kenyataannya, masih banyak UMKM yang membutuhkan pendampingan dalam berinovasi dan bertransformasi digital. Demikian halnya UMKM bernama Dapoer Kenken milik Ibu Sri Rahayu, yang akrab disapa Ibu Ayu yang berlokasi di Permata Majapahit No.30 RT 005 RW 012 Plamongansari, Pedurungan, Semarang.
UMKM Dapoer Kenken merupakan salah satu UMKM di Kelurahan Plamongansari yang bergerak di industri kuliner, berdiri sejak tahun 2019 dan masih eksis hingga saat ini. UMKM Dapoer Kenken menjual 4 jenis makanan yaitu Frozen Food (Lumpia Ayam, Lumpia Semarang, Nugget Ayam, dll.), Aneka Paket Nasi (Nasi Ayam Bakar, Nasi Ayam Goreng, Nasi Soto Betawi, Nasi Rawon, dll.), Special Menu (Ayam Bakar, Sambal Dhabu-Dhabu, Pepes Jamur,dll.), dan Aneka Snack (Lumpia, Sosis Solo, Lemper Ayam, Martabak Telur, Risoles, dll). Dalam menjalankan usahanya, Dapoer Kenken memiliki karyawan yang bekerja sekitar 5 orang.
Saat ini, kendala yang dirasakan oleh UMKM Dapoer Kenken di masa PPKM adalah penurunan omset, pemasaran serta branding produk yang belum optimal. Oleh karena itu, David Indra Sanjaya sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, dari KKN Tim II Undip dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ari Wibawa Budi Santosa, ST, M. Si. mengupayakan branding produk makanan Dapoer Kenken melalui pembuatan E-catalogue sebagai penunjang bisnis yang sedang berjalan, yang berisikan informasi detail produk makanan apa saja yang dijual secara lengkap disertai desain yang menarik agar dapat menarik minat pembeli. Sebelumnya, Dapoer Kenken sudah menjual berbagai produk makanannya via online dengan media Gofood dan Grabfood, namun belum memberikan informasi dalam bentuk buku secara detail, terdapat gambar dan desain yang menarik pembeli. Melalui E-catalogue, pemasaran yang dilakukan kepada pembeli akan jauh lebih meyakinkan dengan media yang lebih eye-catchy dan informatif.
Selain itu, David juga memberikan dukungan moral kepada pemilik UMKM untuk kembali semangat menjalankan bisnisnya. Pemanfaatan media sosial seperti Instagram, Whatsapp Business, dan pemasaran makanan melalui Gofood dan Grabfood dapat digiatkan kembali dalam rangka memulihkan ekonomi dan menaikkan omset di masa sekarang ini.
Penulis : David Indra Sanjaya (Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro)
DPL : Ari Wibawa Budi Santosa, ST, M. Si.